Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kunjungi Vatikan, Perdana Menteri Saad Hariri Minta Paus Fransiskus Bantu Krisis Lebanon

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 23 April 2021, 07:26 WIB
Kunjungi Vatikan, Perdana Menteri Saad Hariri Minta Paus Fransiskus Bantu Krisis Lebanon
Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri/Net
rmol news logo Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri melakukan kunjungan ke Vatikan untuk bertemu Paus Fransiskus pada Kamis (22/4), di tengah multi krisis yang tengah membelit negaranya.

Hariri menyatakan maksudnya untuk meminta bantuan Vatikan dalam mengatasi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya yang kini dihadapi negaranya.

Kepada Paus Fransiskus, Hariri secara terbuka menjelaskan kesulitan yang dihadapinya dalam membentuk pemerintahan baru.

“Saya ... meminta Yang Mulia untuk membantu Lebanon,” bunyi pernyataan dari kantor Hariri, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Kamis (24/4).

Paus Fransiskus kemudian memuji rakyat Lebanon sambil menyerukan kepada partai-partai politik di negara itu untuk memikul tanggung jawab bersama dan segera berkomitmen untuk kepentingan bangsa.

Setelah mengunjungi Irak awal tahun ini, Paus Fransiskus mengatakan dia ingin melakukan perjalanan ke Lebanon, yang memiliki populasi Kristen paling menonjol di Timur Tengah, juga satu-satunya negara di kawasan yang memiliki presiden Kristen.

Menggemakan kata-kata Paus Fransiskus, Hariri mengatakan bahwa pemimpin Vatikan menegaskan kembali niatnya untuk mengunjungi Beirut, setelah pemerintah terbentuk.

Mayoritas anggota parlemen Lebanon menunjuk Hariri untuk membentuk pemerintahan baru tahun lalu setelah pengunduran diri Hassan Diab. Negara ini sedang mengalami krisis keuangan, sosial dan ekonomi terburuk dalam sejarah modern.

Komunitas internasional menawarkan untuk membantu Lebanon tetapi dengan syarat bahwa pemerintah spesialis yang independen dibentuk untuk melaksanakan reformasi anti-korupsi.

Sejak ditunjuk, Hariri tidak mampu membentuk pemerintahan seperti itu. Gerakan Patriotik Bebas dan Hizbullah dilaporkan menuntut hak veto dan perwakilan politik di pemerintahan baru. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA