Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Polemik Penarikan Pasukan AS, Jenderal McKenzie: Militer Afghanistan Akan Lumpuh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 23 April 2021, 10:44 WIB
Polemik Penarikan Pasukan AS, Jenderal McKenzie: Militer Afghanistan Akan Lumpuh
Militer Amerika Serikat/Net
rmol news logo Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan telah memicu pro dan kontra.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sejumlah pihak tidak sepakat dengan langkah Presiden Joe Biden yang melanjutkan rencana pendahulunya, Donald Trump untuk menarik pasukan AS.

Kepala Komando Pusat AS untuk Timur Tengah, Jenderal Frank McKenzie menjadi salah satu yang menolak.

Kepada Kongres pada Kamis (22/4), ia mengatakan militer Afghanistan pasti akan runtuh tanpa dukungan dari AS. Ia juga menyoroti kemampuan pemerintah Afghanistan untuk melindungi Kedutaan Besar AS di Kabul.

"Kekhawatiran saya adalah kemampuan Afghanistan untuk bertahan dan apakah mereka akan dapat terus mempertahankan dan menerbangkan pesawat mereka tanpa bantuan AS dan dukungan keuangan," ujarnya, seperti dikutip Associated Press.

McKenzie sendiri merinci tantangan berat apa saja yang akan dihadapi oleh AS jika Washington menarik semua pasukannya dari Afghanistan pada 11 September, seperti yang diperintahkan Biden.

Kepada Komite Layanan Bersenjata Senat, McKenzie mengatakan, begitu pasukan meninggalkan Afghanistan, buruh waktu lebih lama dari 4 jam bagi AS untuk mengerahkan pesawat tak berawak guna pengawasan serangan kontraterorisme.

Dia mengatakan, AS juga akan membutuhkan lebih banyak pesawat daripada yang digunakan sekarang.

AS memiliki lebih dari 2.500 tentara yang tersisa di Afghanistan. Pentagon mengatakan belum jelas apakah ada kontraktor AS yang akan tetap tinggal di sana.

Departemen Pertahanan mengatakan jumlah kontraktor di Afghanistan mulai menurun selama setahun terakhir ini. Menurut angka terbaru, ada hampir 17.000 kontraktor yang didanai Departemen Pertahanan di Afghanistan dan kurang dari sepertiga dari mereka adalah orang Amerika.

Jumlah tersebut termasuk lebih dari 2.800 kontraktor keamanan swasta bersenjata dan tidak bersenjata, di mana lebih dari 1.500 bersenjata. Dari 1.500 itu, sekitar 600 adalah orang Amerika. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA