Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada TASS pada hari Kamis, bahwa Moskow sangat kecewa dengan keputusan tidak bersahabat dari Bratislava dan akan memberikan tanggapan segera.
"Kami sangat kecewa dengan tindakan tidak bersahabat dari Bratislava, yang telah memutuskan untuk menunjukkan solidaritas semu dengan Praha pada kasus yang dibuat-buat," kata Zakharova.
"Tanggapan kami akan segera menyusul!" tegasnya.
Slowakia pada Kamis (22/4) memutuskan untuk mengusir tiga staf Kedutaan Besar Rusia dari negara itu sebagai bentuk solidaritas kepada tetangga dekatnya, Republik Ceko.
Perdana Menteri Slowakia Eduard Heger mengumumkan penetapan itu pada Kamis (22/4).
"Tiga perwakilan dari misi diplomatik Rusia harus mengakhiri kegiatan mereka di Slovakia dan harus meninggalkan negara itu dalam waktu tujuh hari," kata Heger, seperti dikutip dari
Tass, Jumat (23/4).
Heger mengatakan keputusan itu diambil setelah mengevaluasi apa yang terjadi baru-baru ini antara Ceko dan Rusia.
"Dan setelah secara menyeluruh mengevaluasi informasi dari badan intelijen kami yang bekerja sama erat dengan badan intelijen sekutu kami," kata Heger, merujuk pada dugaan adanya peran Rusia dalam ledakan mematikan tahun 2014 di gudang amunisi di Ceko.
Keputusan itu juga sebagai tanggapan Bratislava atas permintaan Praha kepada NATO dan negara-negara anggota UE, agar menunjukkan solidaritasnya terhadap Republik Ceko.
Ceko mengatakan, sejumlah pegawai kedutaan Rusia di Praha dinyatakan personae non gratae atas ledakan di depot amunisi di desa Vrbetice, Ceko pada 2014. Pemerintah Ceko mengklaim bahwa layanan khusus Rusia terlibat dalam insiden tersebut. Sehingga sebagai 'hukuman', para dplomat Rusia harus segera pergi dari negara itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: