Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tanggapi Rencana Joe Biden Yang Akan Akui Genosida Armenia, Erdogan: Itu Fitnah! Turki Akan Terus Bela Kebenaran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 23 April 2021, 13:06 WIB
Tanggapi Rencana Joe Biden Yang Akan Akui Genosida Armenia, Erdogan: Itu Fitnah! Turki Akan Terus Bela Kebenaran
Presiden Recep Tayyip Erdogan/Net
rmol news logo Menanggapi soal genosida Armenia yang dituduhkan banyak pihak, Turki menegaskan, negara itu akan terus menyuarakan kebenarannya.  
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Turki akan terus membela kebenaran terhadap apa yang disebut genosida Armenia," kata Presiden Recep Tayyip ErdoÄŸan dalam pertemuan tingkat tinggi, Kamis (22/4), seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (24/4).

Menambahkan bahwa Genosida Armenia adalah kebohongan dan fitnah bermotif politik.
Komentarnya muncul menanggapi kabar bahwa Presiden Amerika Serikat Joe Biden sedang mempertimbangkan peristiwa pembantaian 1915 sebagai 'genosida' menjelang peringatan tahunan pembunuhan massal orang-orang Armenia Utsmaniyah selama Perang Dunia I.

Turki keberatan dengan penyebutan insiden tersebut sebagai 'genosida', dengan menggambarkan bahwa itu adalah tragedi di mana kedua belah pihak menderita korban.

Posisi Turki pada peristiwa 1915 adalah bahwa kematian orang-orang Armenia di Anatolia timur terjadi ketika beberapa kelompok berpihak pada invasi Rusia dan memberontak melawan pasukan Ottoman. Pada saat relokasi orang Armenia berikutnya itulah yang mengakibatkan banyak korban.

Ankara telah berulang kali mengusulkan pembentukan komisi bersama sejarawan dari Turki dan Armenia serta pakar internasional untuk menangani masalah tersebut.

Presiden Joe Biden dikabarkan  akan mengakui pembunuhan massal orang-orang Armenia oleh Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia I sebagai genosida, menurut dua orang yang mengetahui keputusan tersebut, melanggar tradisi selama puluhan tahun presiden AS yang menahan diri dari menggunakan istilah tersebut karena takut membahayakan huubungan AS-Turki.

Langkah yang diantisipasi akan memenuhi janji kampanye yang dibuat Biden pada bulan Oktober dan mencerminkan kesiapannya membuat marah Erdogan di tengah meningkatnya daftar ketidaksepakatan atas senjata Turki dengan Rusia, kemunduran demokrasi, dan intervensi di Suriah dan Libya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA