Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Australia Ngaku Diancam China, Beijing: Berpura-pura Jadi Korban, Ini Sangat Konyol

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 24 April 2021, 07:13 WIB
Australia Ngaku Diancam China, Beijing: Berpura-pura Jadi Korban, Ini Sangat Konyol
Menteri Pertahanan Australia, Perter Dutton/Net
rmol news logo Kementerian Luar Negeri China segera bereaksi menanggapi pernyataan terbaru Menteri Pertahanan Australia, Perter Dutton, mengenai serangan siber yang berasal dari China yang menurutnya sebagai bentuk ancaman nyata bagi Canberra.

Juru Bicara Kemenlu China, Zhao Lijian bahkan menyebut apa yang dikatakan Dutton adalah sesuatu yang konyol.

"Komentar menteri membingungkan (antara) benar dan salah. Kesulitan yang dihadapi hubungan China-Australia disebabkan oleh Australia, yang secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri China, merugikan kepentingan China dan mengadopsi praktik perdagangan diskriminatif terhadap China," kata Zhao, seperti dikutip dari Global Times, Jumat (23/4).

"Namun, Australia berpura-pura menjadi korban. Ini sangat konyol," kata Zhao.

Sebelumnya, Dutton mengatakan pada hari Kamis bahwa Australia tidak akan 'menyerah' terhadap ancaman pembalasan dari China setelah kesepakatan Belt and Road Victoria dicabut.

"Kami tidak akan menyerahkan kedaulatan kami." kata Dutton.

Dalam pernyataannya, Dutton juga mengatakan bahwa hubungan Australia dengan mitra dagang terbesarnya memang penting, tetapi Australia mempertahankan kepercayaannya. Dutton mengklaim perilaku China di kawasan itu, termasuk militerisasi pangkalan dan serangan dunia maya, adalah masalah nyata, lapor News.

Zhao mengatakan bahwa tuduhan Dutton termasuk serangan dunia maya lebih cocok untuk Australia sendiri.

"Kami mendesak Australia untuk membedakan yang benar dari yang salah, dan melakukan upaya untuk meningkatkan hubungan China-Australia," demikian Zhao. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA