Kedatangan Pham Minh Chinh adalah untuk menghadiri ASEAN Leaders' Meeting (ALM) yang akan dilaksanakan pada Sabtu hari ini (24/4).
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menerangkan, pertemuan Pham Minh Chinh dengan Jokowi kemarin adalah pertemuan bilateral kedua pemimpin negara yang isinya membicarakan terait kedamaian Myanmar.
"Kedua pemimpin berharap, pertemuan ALM besok dapat menghasilkan sebuah kesepakatan yang terbaik bagi rakyat Myanmar,†ujar Retno dalam keterangan pers usai mendampingi Presiden menghadiri pertemuan, dan dikutip melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Retno mengungkapkan, Jokowi dan Pham Minh Chinh membicarakan seputar kondisi terkini Myanmar dan menyampaikan sikap kepedualian masing-masing terkait keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar.
Katanya, kedua pemimpin negara itu sama-sama menyepakati untuk supaya kekerasan dan penggunaan senjata dihentikan di Myanmar, sehingga korban jiwa tidak semakin bertambah.
Kemudian, mereka juga mengharapkan dialog inklusif bisa dilakukan Myanmar agar demokrasi dan keamanana, perdamaian dan stabilitas dapat segera kembali terjadi di Myanmar.
Maka dari itu, Retno memastikan ALM akan dijadikan momentum oleh Indonesia bersama negara-negara ASEAN lainnya untuk memberikan sousi untuk Myanmar. Sebab katanya, hal ini juga sesuai dari maksud Indonesia menginisiasi ALM.
"Kalau kita tengok ke belakang, ALM ini merupakan inisiatif Indonesia dan merupakan tindak lanjut pembicaraan antara Presiden Republik Indonesia dengan Sultan Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN," ucap Retno.
"Vietnam menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Indonesia yang menginisiasi penyelenggaraan ASEAN Leaders’ Meeting (ALM) ini. Perdana Menteri Vietnam menyampaikan bahwa kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: