Pemberitaan tentang pengakuan itu telah meluas, membangkitkan harapan sejumlah pihak akan kebenaran yang tersimpan selama lebih dari satu abad.
Menurut rencana, Joe Biden akan mulai menggunakan kata 'Genosida' untuk pembantaian 1915, dan akan dilakukan pada Sabtu (24/4) dalam rangka memperingati peristiwa kelam itu.
Lalu apakah percakapan telepon Biden kepada Erdogan terkait rencana itu?
Itu adalah kontak telepon pertama antara Erdogan dan Biden, sejak presiden AS itu menjabat pada Januari lalu.
Gedung Putih mengatakan, sejumlah masalah bilateral kedua negara dibahas dalam percakapan kedua pemimpin itu. Sama sekali tidak menyinggung soal pengakuan genosida.
Sementara pernyataan dari Direktorat Komunikasi Turki, menyebutkan bahwa kedua kepala negara menyepakati pentingnya membangun kerja sama yang lebih besar, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Sabtu (24/4).
Presiden Turki mencatat bahwa menangani masalah kehadiran Organisasi Teroris Fetullah (FETO) di AS dan dukungan Washington untuk kelompok teror PKK / PYD di Suriah penting untuk memajukan hubungan antara kedua negara, tambah pernyataan itu.
Menurut sumber diplomatik pada Jumat malam, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk menindaklanjuti masalah yang dibahas oleh Erdogan dan Biden.
Kedua pemimpin telah sepakat untuk bertemu di sela-sela KTT Pemimpin NATO pada bulan Juni mendatang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: