"Ini adalah waktu yang paling tepat untuk mengenal diri kita sendiri, mengevaluasi kekuatan dan tindakan kita," ujar Perdana Menteri Nikol Pashinyan dalam sebuah pernyataan pada peringatan 106 tahun Genosida Armenia.
Orang-orang Armenia dirampas haknya yang sah untuk hidup, kata Pashinyan. Mereka menjadi sasaran pembantaian, diusir dari tanah air mereka, menderita kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Siapa yang harus disalahkan, siapa yang harus bertanggung jawab atas kejahatan yang mengerikan itu? Jawabannya tegas, Pemerintah Young Turk dari Kekaisaran Ottoman dengan ideologi Turkisme-Pan-Turkisme, salah satu tujuan utamanya adalah untuk mendirikan negara Turki yang mono-etnis dan ekspansionis, yang pada gilirannya melahirkan Armenophobia dan dengan gagasan menyingkirkan etnis dan agama minoritas," ujar Pashinyan seperti dikutip dari
Radio of Armenia, Sabtu (24/4).
Pengakuan bahwa peristiwa tersebut adalah genosida masih menjadi kontroversi, tetapi rakyat Armenia harus tetap berdiri membangun negeri dengan ingatan yang tidak pudar tentang sejarah negeri.
"Kami tidak akan pernah mempertanyakan fakta Genosida Armenia. Namun, jangan beranggapan bahwa setiap orang Armenia, entitas politik apa pun di Armenia, dan Diaspora akan melupakan para korban pembantaian yang tidak bersalah," ujar Pashinyan, menekankan bahwa pengakuan dan kecaman bisa menjadi ara untuk mencegah genosida baru.
Peringatan tragedi ini berlangsung di Memorial Genosida Armenia di Bukit Tsitsernakaberd, di ibu kota Armenia, Yerevan.
Otoritas Armenia, Catholicos of All Armenians, anggota parlemen, anggota pemerintahan, perwakilan dari korps diplomatik, partai politik, anggota diaspora Armenia, dan banyak tamu yang mengunjungi Tsitsernakaberd pada hari ini untuk memberikan penghormatan kepada para korban Genosida.
"Kita tidak dapat menghadapi tantangan ini, kecuali kita membangun negara dengan ekonomi maju dan sistem keamanan dan politik modern. Armenia yang akan menyatukan semua orang Armenia di sekitarnya," ungkap Pashinyan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: