Mengutip dua sumber di pemerintahan Rusia, surat kabar Kommersant melaporkan, Moskow tengah mempertimbangkan balasan untuk pengusiran diplomat Rusia dari Praha.
Salah satu tindakan balasan yang dimunngkinkan adalah membatasi impor produk buatan Ceko khususnya bir.
Satu dari dua sumber itu menyebut sanksi ekonomi adalah suatu keharusan.
"Tidak mungkin untuk meninggalkan tindakan agresif yang belum pernah terjadi sebelumnya di Praha, yang tidak mungkin bereaksi dengan cara yang sama," ujarnya, seperti dimuat
UAWire, Sabtu (24/4).
Ia mengatakan, pembatasan dapat mempengaruhi industri mana pun, tetapi ketika menjatuhkan sanksi asimetris, otoritas Rusia akan melanjutkan prinsip tidak merugikan diri sendiri.
Sementara itu, satu sumber lainnya menyebut produk yang akan dikenai sanksi adalah bir. Itu lantaran impor bir Ceko ke Rusia mencapai lebih dari 38 juta dolar AS pada 2020, naik 10 persen dari tahun sebelumnya.
Saling Usir DiplomatPengusiran diplomat antara Rusia dan Ceko terjadi ketika Praha mengklaim bahwa Moskow terlibat dalam ledakan di gudang amunisi Vrbetice pada 2018.
Ceko kemudian mengidentifikasi 18 staf Kedutaan Besar Rusia di Praha yang diduga sebagai agen intelijen, kemudian mengusirnya.
Tindakan tersebut menimbulkan kecaman dari Rusia yang langsung mengusir 20 staf Kedutaan Besar Ceko di Moskow.
Ceko kemudian memberikan ultimatum pada Rusia untuk mengizinkan kembali para diplomatnya bekerja hingga tenggat waktu 22 April.
Namun Moskow tidak mengindahkan ultimatum tersebut sehingga Praha mengusir 63 staf Kedutaan Besar Rusia lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: