Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Buntut Pengakuan Genosida Di Armenia, Turki Panggil Dubes AS Di Ankara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 25 April 2021, 13:53 WIB
Buntut Pengakuan Genosida Di Armenia, Turki Panggil Dubes AS Di Ankara
Kementerian Luar Negeri Turki memanggil dutabesar Amerika Serikat di Ankara akhir pekan ini/Press TV
rmol news logo Kementerian Luar Negeri Turki memanggil dutabesar Amerika Serikat di Ankara akhir pekan ini. Pemanggilan ini dilakukan tidak lama setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan pengakuan bahwa dugaan pembantaian orang-orang Armenia oleh Turki Ottoman selama Perang Dunia Pertama adalah genosida.

"Kami menghormati para korban Meds Yeghern sehingga kengerian yang terjadi tidak pernah hilang dari sejarah," kata Biden pada hari Sabtu (24/4).

Dengan demikian, Biden merupakan presiden Amerika Serikat pertama yang secara resmi mengakui dugaan genosida Armenia.

Menindaklanjuti pengakuan tersebut, Kementerian Luar Negeri Turki mengecam pernyataan Biden. Pihak Turki mengatakan bahwa pengakuan itu tidak memiliki dasar ilmiah dan hukum, juga tidak didukung oleh bukti apa pun.

“Kami menyerukan kepada presiden Amerika Serikat untuk memperbaiki kesalahan besar ini, yang tidak memiliki tujuan selain untuk memuaskan lingkaran politik tertentu dan untuk mendukung upaya yang bertujuan untuk membangun praktik hidup berdampingan secara damai di wilayah tersebut, terutama di antara negara-negara Turki dan Armenia, sebagai gantinya. melayani agenda lingkaran-lingkaran yang mencoba memunculkan permusuhan dari sejarah," begitu bunyi keterangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Turki, sebagaimana dimuat oleh Press TV.

Bukan hanya itu, Kementerian Luar Negeri Turki juga bergegas memanggil duta besar Amerika untuk Turki, David Satterfield, yang diterima oleh Wakil Menteri Luar Negeri Sedat Onal.

Sebuah sumber di kementerian mengatakan kepada kantor berita Sputnik Rusia bahwa Onal telah memberi tahu Satterfield bahwa pernyataan Biden telah menyebabkan luka dalam hubungan yang akan sulit diperbaiki.

Sebagai tanggapan, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Turki mengumumkan bahwa misi diplomatik di negara itu akan ditutup untuk layanan rutin pada tanggal 26-27 April sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan bahaya dari protes massa anti-Amerika Serikat di Ankara.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang sebelumnya telah memperingatkan bahwa deklarasi genosida akan membahayakan hubungan anntara Amerika Serikat dan Turki.

“Tidak ada yang diuntungkan dari debat, yang seharusnya dipegang oleh sejarawan, dipolitisasi oleh pihak ketiga dan menjadi instrumen campur tangan di negara kita,” kata Erdogan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA