Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sebelum Mundur, PM Armenia Tulis Surat Untuk Joe Biden

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 26 April 2021, 06:23 WIB
Sebelum Mundur, PM Armenia Tulis Surat Untuk Joe Biden
PM Armenia Nikol Pashinyan/Net
rmol news logo Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, resmi mengundurkan diri pada Minggu (25/4) pagi, waktu setempat. Pengunduran dirinya telah disetujui oleh Presiden Armen Sarkissian dan ditandatangani lewat sebuah dektrit. Namun, sebelum mundur, ia sempat menulis surat untuk Presiden AS, Joe Biden.

Dalam surat itu Pashinyan mengungkapkan rasa lega dan juga harapannya atas kesediaan Biden untuk memberi pengakuan pada peristiwa pembantaian 1915 sebagai genosida Armenia. Ia bersama rakyat Armenia menyambut dengan antusias seorang presien AS dan para pemimpin dunia untuk secara resmi mengakui dan mengutuk Genosida Armenia yang dilakukan Kekaisaran Ottoman.

"Saya menghargai posisi utama Anda. Ini akan menjadi langkah kuat tentang kebenaran dan keadilan sejarah, menjadi dukungan tidak ternilai bagi keluarga korban Genosida Armenia," ujar Pashinyan dalam suratnya, yang juga ia unggah di akun Facebook, Minggu (25/4).

Pashinyan mengatakan, pengakuan Genosida Armenia telah mulai dilakukan oleh dua kamar Kongres AS pada 2019 dan ushaa itu kini telah mencapai hasilnya. Pengakuan Genosida Armenia penting tidak hanya untuk menghormati 1,5 juta korban yang tidak bersalah, tetapi juga untuk mencegah terulangnya kejahatan tersebut.

Pashinyan mengatakan, sejarah tidak bisa ditutupi. Jika kita tidak melakukan (pengakuan genosida) sejak sekarang, maka siapa yang akan memberitahu generasi penerus, siapa yang akan melakukan peringatan, dan penghormatan terhadap korban yang tewas.

"Tuan Biden yang hebat, Pengakuan Genosida Armenia oleh Amerika Serikat merupakan pesan wajib kepada komunitas internasional yang menegaskan kembali juara hak asasi manusia dan nilai-nilai dalam hubungan internasional."

"Dari sudut pandang itu, ini adalah contoh yang menggembirakan dan menginspirasi bagi mereka yang ingin bersama-sama membangun masyarakat internasional yang adil dan toleran. Terima kasih. Mohon diterima, Yang Mulia, jaminan dari rasa hormat saya yang terdalam," tutup Pashinyan.

Nikol Pashinyan berpidato di depan orang-orang pada Minggu (24/4) pagi dan mengumumkan pengunduran dirinya dalam kesepakatan politik untuk mengadakan pemilihan parlemen pada 20 Juni.

Nikol Pashinyan telah mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri Armenia. Dia menyatakan ini hari ini dalam pesannya.

Pengundura dirinya adalah untuk mengadakan pemilihan parlemen lebih awal, bahwa kekuatan politiknya akan berpartisipasi dalam pemilihan ini dan bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai calon perdana menteri.

Dalam peringatan 'Hari Pembantaian 1915' yang ke-106, Sabtu (24/4), Biden mengatakan peristiwa kekejaman itu selalu diperingati setiap tahunnya untuk mengenang para korban yang tewas atas tindakan brutal Turki.

"Kami mengenang kekerasan terhadap orang Armenia setiap tahun pada hari ini, kami mengenang kehidupan semua orang yang tewas dalam genosida Armenia era Ottoman dan berkomitmen kembali untuk mencegah kekejaman seperti itu terjadi lagi," ujar Biden.

"Hari ini, saat kita berduka atas apa yang hilang, marilah kita juga mengalihkan pandangan kita ke masa depan." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA