Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kisah Pilu Ayah Yang Kehilangan Putrinya Karena Covid-19, Korban Termuda Di Kanada

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 26 April 2021, 10:34 WIB
Kisah Pilu Ayah Yang Kehilangan Putrinya Karena Covid-19, Korban Termuda Di Kanada
Ilustrasi/Net
rmol news logo Carlos Viegas merasa ia menjadi pria paling malang. Ketika ia harus terpisah dengan isterinya yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 yang parah, ia juga harus kehilangan Emily, putrinya yang berusia 13 tahun, yang mengalami sesak napas tiba-tiba saat sedang menjalani isolasi mandiri bersamanya.

Carlos, tulang punggung keluarga, adalah satu-satunya yang dites negatif. Isterinya harus dirawat di Brampton Civic Hospital karena serangan Covid-19 yang parah, sementara dua anaknya juga positif tetapi tanpa gelaja.

Carlos dan dua anaknya itu berada di bawah perintah isolasi diri yang ketat dari kesehatan masyarakat, dan mereka menjalaninya di rumah mereka di Brampton.

Suatu hari, Emily mulai menunjukkan beberapa gejala Covid-19 yang sama yang membuat ibunya dirawat. Ia mengalami kesulitan bernapas dan ketidakmampuan untuk berdiri. Carlos tahu, jika ia membawa Emily ke rumah sakit, putrinya itu akan dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih jauh di pinggiran Toronto, Oakville, sementara ia tahu Emily tidak suka berpisah dengannya.

Di hari pertama Emily menunjukkan gejala Covid-19, Carlos berupa memberinya banyak minum, vitamin, obat penurun demam, makanan sehat, dan mengontrol suhu tubuhnya, sambil waspada apakah ia harus memanggil ambulan. Anak usia 13 tahun kerap mengalami kesulitan makan, Carlos menghibur dirinya.

Carlos tidak pernah membayangkan bahwa hanya dalam satu hari Emily menunjukkan gejala, dia akan pergi selamanya. Pada 22 April, Emily menjadi salah satu orang Kanada termuda yang meninggal akibat Covid-19 dalam gelombang ketiga pandemi.

Carlos berkisah, Emily nampak sehat walau ia mulai batuk-batuk. Ia masih bermain Minecraft dan mengerjakan PR. Beberapa hari sejak batuk pertama, Emily terlihat mengalami sesak napas dan demam. Carlos mulai panik dan memintanya untuk mengatur napas pelan-pelan.

"Pelan-pelan. Perlambat pernapasanmu, sehingga kamu tidak menggunakan semua energi yang kamu miliki untuk menghirup udara,” kenangnya, seperti dikutip dari The Globe.

Carlos kemudian memberiya obat penurun demma, minum, makanan bergizi dan mengontrol suhu tubuhnya.

Pada 22 April, Emily terbangun di kamar tidur yang berbagi dengan adik laki-lakinya. Dia kemudian berbaring di bawah poster putri duyung, karakter dari film Frozen. Sejak saat itu ia tidak bangun lagi.

Adik laki-laki Emily yang memperhatikan kakaknya tidak begerak lagi segera berlari mencari Carlos, ayah mereka.

Carlos melihat Emily terbaring diam dengan matanya yang sedikit terbuka tetapi tidak responsif.

Carlos segera memanggil 911. Tenaga medis pun datang dan memberikan pertolongan pertama. Mereka mencoba menyadarkan Emily. Jantungnya sempat berdetak sebentar, tetapi dia masih belum bernapas.

Emily pun segera dilarikan ke rumah sakit. Beberapa jam kemudian, Carlos harus mendengar berita yang memilukan, Emily tidak bisa diselamatkan. Dokter mengatakan, Emily tidak hanya menderita Covid-19, tetapi juga pneumonia.

Gelombang ketiga pandemi mencatat adanya kenaikan angka kematian mendadak orang usia muda. Dalam tiga minggu pertama bulan April, petugas koroner Ontario telah melihat 25 kasus orang di Ontario Selatan dan Tengah yang meninggal di rumah karena penyakit tersebut, beberapa di antaranya berusia 20-an dan 30-an.

Biasanya, hasil yang parah dari infeksi Covid-19 tetap sangat jarang terjadi pada anak-anak. Meskipun 208.195 orang di bawah 19 tahun telah terinfeksi Covid-19, menurut catatan 23 April, sebagian besar memiliki kasus ringan. Secara total, 142 telah dirawat di ICU dan delapan telah meninggal, menurut statistik nasional.

Keluarga Carlos Viegas tinggal di apartemen dua kamar tidur, di hot spot Covid-19 di Brampton timur, sebuah kota dengan tingkat positif uji 22 persen, tertinggi di Ontario.

Sebagian besar penduduknya adalah para pekerja. Banyak dari mereka tinggal di perumahan yang padat di mana jarak fisik sulit untuk dicapai. Carlos, 58 tahun, mendapat vaksinasi pada 12 April, tetapi istrinya, masih dalam proses penyembuhan di rumah sakit, belum menerima suntikannya.

Carlos bekerja di bagian gudang dan sering berinterasi dengan banyak orang, tetapi dia satu-satunya yang negatif Covid-19. Entah bagaimana, istrinya adalah orang pertama yang terkena Covid-19, meskipun dia adalah ibu rumah tangga yang hanya tinggal di rumah.

Keadaan isterinya kini mulai stabil dan dalam beberapa hari ke depan ia diperbolehkan pulang. Carlos tidak tahu bagaimana ia menjelaskan kepada isterinya bahwa putri mereka telah tiada. Karena ia masih harus melakukan isolasi mandiri, urusan berbagi berita duka dan pemakaman puterinya dilakukan oleh pihak lain.

Itu berarti Carlos belum bisa bertemu isterinya dan juga tidak diijinkan hadir di pemakaman putrinya.

"Ibuku juga mungkin tidak akan ada di sana (pemakaman Emily). Karena dia tidak ingin melihat cucunya di dalam kotak (peti mati).” rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA