Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Iran Kembali Jatuhkan Hukuman Untuk Pekerja Amal Inggris-Iran, PM Boris Johnson: Bersama AS Kami Akan Upayakan Pembebasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 27 April 2021, 06:28 WIB
Iran Kembali Jatuhkan Hukuman Untuk Pekerja Amal Inggris-Iran, PM Boris Johnson: Bersama AS Kami Akan Upayakan Pembebasan
PM Inggris Boris Johnson/Net
rmol news logo Pengadilan Iran telah menambah hukuman untuk Nazanin Zaghari-Ratcliffe dengan penjara satu tahun, ditambah larangan meninggalkan negara itu selama setahun.

Nazanin Zaghari-Ratcliffe adalah warga negara ganda Iran-Inggris yang telah ditahan di Iran sejak 3 April 2016. Ia adalah aktivis dan pekerja amal pada Thomson Reuters Foundation. Pada awal September 2016, dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara setelah dinyatakan bersalah karena merencanakan propaganda melawan rezim pemerintahan Iran.

Pengacaranya, Hojjat Kermani, mengabarkan hukuman baru telah ditetapkan pengadilan pada Senin (27/4).

"Nazanin Zaghari dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan larangan satu tahun meninggalkan negara itu atas tuduhan propaganda melawan Republik Islam dan mata-mata," kata Kermani, seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/4).

Selama ini, Nazanin Zaghari-Ratcliffe telah menjalani hukuman penjara lima tahun di Republik Islam. Kermani mengatakan, Nazanin-Ratcliffe menerima hukuman kedua atas tuduhan menyebarkan 'propaganda melawan sistem' karena berpartisipasi dalam protes di depan Kedutaan Besar Iran dan propaganda penggulingan rezim, di London pada tahun 2009.

Zaghari-Ratcliffe dan majikannya, Thomson Reuters Foundation, berulang kali membantah tuduhan spionase terhadapnya. Kasus tersebut telah memicu perselisihan antara Inggris dan Iran.

Perdana Menteri Inggris bereaksi keras atas keputusan pengadilan Iran itu dengan mengatakan itu adalah keputusan yang salah.

"Saya pikir tidak benar sama sekali bahwa Nazanin harus dijatuhi hukuman penjara lebih lama lagi," kata Boris Johnson kepada wartawan selama penampilan kampanyenya. Dia menambahkan bahwa Inggris sedang bekerja dengan Amerika Serikat tentang masalah ini dan akan mengupayakan pembebasan.

Zaghari-Ratcliffe, yang juga adalah manajer proyek amal Thomson Reuters Foundation, ditangkap atas tuduhan merencanakan menggulingkan pendirian ulama.

Bulan lalu, masa hukuman lima tahunnya telah selesai, Zaghari-Ratcliffe pun dibebaskan. Namun, pada Senin (26/4) kembali menghadapi tuduhan baru, sehingga masuk ke penjara lagi.

Pengadilan Iran tidak segera bersedia untuk berkomentar tentang hukuman Zaghari-Ratcliffe. Kermani mengatakan dia akan mengajukan banding atas hukuman baru tersebut dalam waktu 21 hari di bawah hukum Iran.

Menteri Luar Negeri Dominic Raab secara blak-blakan menyebut hukuman Iran itu adalah keputusan yang sama sekali tidak manusiawi dan sepenuhnya tidak dapat dibenarkan.

"Kami terus meminta Iran untuk segera membebaskan Nazanin sehingga dia dapat kembali ke keluarganya di Inggris," katanya dalam sebuah pernyataan. "Kami terus melakukan semua yang kami bisa untuk mendukungnya."

Kelompok hak asasi manusia menuduh Iran menahan warga negara ganda sebagai alat tawar-menawar untuk mendapatkan uang atau pengaruh dalam negosiasi dengan Barat, sesuatu yang dibantah oleh Teheran.

Iran tidak mengakui kewarganegaraan ganda, jadi tahanan seperti Zaghari-Ratcliffe tidak dapat menerima bantuan konsuler. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA