Totalnya terdapat sekitar 60 juta dosis vaksin AstraZeneca yang akan diekspor oleh AS. Mereka disimpan karena masih menunggu persetujuan dari Administrasi Makanan dan Obat (FDA).
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki pada Senin (26/4) mengatakan, jutaan vaksin itu akan dikirim dalam beberapa bulan mendatang. Tetapi belum diketahui negara mana yang dipilih untuk mendapatkannya.
Sejauh ini, Kanada dan Meksiko telah mendesak AS untuk berbagi vaksin, sehingga kemudian besar masuk ke dalam daftar prioritas.
Namun sebelumnya Presiden Joe Biden juga telah melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri India Narenda Modi terkait pengerahan bantuan Covid-19.
Menurut Psaki, AS mengekspor vaksin AstraZeneca karena sudah memiliki cukup pasokan untuk menyuntik seluruh penduduk Amerika menggunakan vaksin Pfizer, Moderna, dan Johnson&Johnson.
“Kami tidak perlu menggunakan AstraZeneca dalam perjuangan kami melawan Covid,†ujarnya, seperti dikutip
New York Daily Times.
Sejauh ini AS telah memvaksinasi lebih dari 53 persen populasi orang dewasa dengan setidaknya satu dosis vaksin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.