Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Parlemen Turki Keluarkan Deklarasi, Desak Joe Biden Tarik Pernyataan Genosida Armenia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 28 April 2021, 07:14 WIB
Parlemen Turki Keluarkan Deklarasi, Desak Joe Biden Tarik Pernyataan Genosida Armenia
Presiden Joe Biden/Net
rmol news logo Gelombang penolakan di kalangan pemerintahan Turki terus meningkat terkait pernyataan Joe Biden yang menyebut peristiwa 1915 sebagai genosida.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Setelah sebelumnya Presiden Recep Tayyip Erdogan  mengecam pernyataan Biden yang ia anggap sebagai sebuah fitnah, kini giliran Parlemen Turki yang menyatakan sikap menolak atas pernyataan tersebut lewat sebuah deklarasi pada Selasa (27/4).

"Sebagai Majelis Besar Nasional Turki, kami menyesalkan dan sangat mengutuk pernyataan Presiden AS Joe Biden dengan pernyataan tertanggal 24 April 2021 untuk mengadopsi klaim lobi Armenia pada peristiwa 1915, sebagai genosida," kata deklarasi bersama oleh partai politik, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (27/4).

"Kami dengan keras menolak fitnah tak berdasar ini, yang tidak memiliki arti selain distorsi sejarah dengan motif politik," katanya.

Parlemen juga meminta Biden untuk memperbaiki kesalahannya dengan mengubah pernyataannya tentang peristiwa tahun 1915.

"(Kami menyerukan Biden) untuk mendukung rakyat Turki dan Armenia untuk hidup dalam perdamaian, stabilitas dan keamanan," tambahnya.

Deklarasi itu menyusul pernyatan Biden pada Sabtu akhir pekan lalu, di mana dia menyebut peristiwa tahun 1915 sebagai genosida. Sebuah langkah yang tidak pernah diambil oleh presiden terdahulu Amerika.

Catatan sejarah mengungkapkan, sejak abad ke-17 hingga masa Perang Dunia I, sebagian besar tanah orang Armenia dikuasai oleh orang Turki Ottoman, yang mengakibatkan orang Armenia menderita akibat diskriminasi.

Pembantaian yang paling mengerikan terjadi dimulai pada 24 April 1915, di mana ratusan intelektual Armenia diusir dan dieksekusi oleh Kekaisaran Ottoman. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA