Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jenderal AS Yakin Pertemuan Erdogan dan Biden Bisa Redakan Perselisihan Washington Dan Ankara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 28 April 2021, 08:02 WIB
Jenderal AS Yakin Pertemuan Erdogan dan Biden Bisa Redakan Perselisihan Washington Dan Ankara
Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM) Jenderal Kenneth McKenzie/Net
rmol news logo Rencana pertemuan Joe Biden dan Recep Tayyip Erdogan pada Juni mendatang bisa menjadi sebuah pertanda baik untuk menurunkan tensi tinggi hubungan AS dan Turki.

Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM) Jenderal Kenneth McKenzie dalam pernyataan terbarunya pada Selasa (27/4) mengatakan, pertemuan kedua pemimpin itu mungkin bisa untuk menyelesaikan perselisihan antara Washington dan Ankara.

Berbicara pada pertemuan virtual lembaga think tank American Enterprise Institute, McKenzie bahkan menyebut Turki sebagai 'mitra lama' dan 'mitra NATO yang berharga'.

Dia juga mengatakan bahwa AS memiliki hubungan Pasal 5 dengan Turki dengan NATO. Artikel tersebut menyatakan bahwa setiap serangan bersenjata terhadap salah satu anggota aliansi NATO adalah serangan terhadap mereka semua.

Pernyataannya muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan apakah peningkatan kemampuan militer Turki, terutama di bidang drone, akan mengguncang dinamika regional.

Komandan itu mengatakan Turki memiliki masalah keamanan nasional yang sah terkait dengan perbatasannya dengan Suriah dan Irak dan AS juga mengakui itu.

"Jadi, Anda tahu apa yang kami coba lakukan dengan Turki adalah kami memaksimalkan wilayah di mana kami dapat menemukan kesepakatan," kata komandan AS itu.

"Anda masih bisa berteman, bahkan jika Anda tidak setuju. Ada beberapa hal yang tidak kami setujui. Jadi menurut saya pertanda baik adalah fakta bahwa kedua presiden akan berbicara di KTT NATO, saya pikir akan muncul di pertemuan berikutnya. sebulan atau lebih, dan saya pikir itu langkah maju yang positif," kata McKenzie.

Pertemuan antara Biden dan Erdogan akan berlangsung di sela-sela KTT para pemimpin NATO 14 Juni di Brussel, Belgia dan akan digunakan "untuk membahas berbagai masalah bilateral dan regional," menurut Gedung Putih.

Akhir-akhir ini tensi hubungan AS dan Turki terus mengalami peningkatan karena sejumlah masalah. Itu juga diperburuk oleh pernyataan Biden baru-baru ini terkait peristiwa 1915 Armenia yang dia sebut sebagai genosida. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA