Di tengah situasi panas, muncul statement dari pemerintah China yang isinya menyalahkan Australia atas situasi saat ini. Beijing bahkan mengatakan bahwa negara yang dipimpin Scott Morrison itu sedang 'sakit'.
"Kesulitan yang dihadapi oleh hubungan China-Australia berakar pada campur tangan Australia dalam urusan internal China, yang menimbulkan kerugian pada kepentingan China, dan diskriminasi perdagangan terhadap China," kata Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip dari
Global Times, Rabu (27/4).
Wang mencatat bahwa Australia telah menggambarkan China sebagai negara "otoriter", dan telah memimpin dalam melarang perusahaan China berpartisipasi dalam peluncuran jaringan 5G Australia dengan alasan yang tidak berdasar dan berulang kali memblokir perusahaan China untuk berinvestasi di Australia dengan kedok keamanan nasionalnya.
"Australia sakit, namun meminta orang lain untuk minum obat, yang tidak akan menyelesaikan masalah sama sekali," kata Wang.
China berharap Australia akan memperlakukan perkembangan negara adidaya yang sedang tumbuh secara obyektif dan rasional serta mempromosikan kerja sama antara kedua negara, tambahnya.
Kritik terbaru China terhadap Australia muncul di tengah peringatan oleh tokoh-tokoh Pemerintah Federal tentang kekuatan militer dan ekonomi Beijing.
Salah satu pejabat tinggi keamanan nasional Pemerintah Federal pada Selasa memperingatkan bahwa 'genderang perang' sedang berdetak.
Sekretaris Departemen Dalam Negeri Mike Pezzullo mengatakan Australia harus bekerja untuk mengurangi risiko perang 'tetapi tidak dengan mengorbankan kebebasan kita yang berharga'.
Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Peter Dutton memperingatkan bahwa China sedang memiliterisasi pelabuhan di wilayah tersebut.
"Kami perlu menyadari bahwa wilayah kami sedang berubah," kata Dutton pada hari Minggu.
"China memiliterisasi pelabuhan di seluruh wilayah kami. Kami perlu menangani semua itu, dan itulah yang menjadi fokus kami sekarang."
Komentar tersebut menyusul keputusan kontroversial Menteri Luar Negeri Marise Payne untuk membatalkan perjanjian infrastruktur kontroversial Victoria dengan Beijing terkait dengan inisiatif Sabuk dan Jalan China.
Sementara, PM Morrison akan mengumumkan peningkatan besar-besaran ke pangkalan militer di Top End hari ini sebagai sinyal ke China.
Morrison akan mengungkap paket pengeluaran 747 juta dolar Australia untuk empat basis pelatihan utama selama kunjungannya ke Northern Territory.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: