Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Krisis Donbas, Pakar Ukraina: Zelensky Ulet, Dia Yakin Mampu Mencairkan Hati Putin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 28 April 2021, 13:36 WIB
Krisis Donbas, Pakar Ukraina: Zelensky Ulet, Dia Yakin Mampu Mencairkan Hati Putin
Presiden Volodymyr Zelensky/Net
rmol news logo Ukraina memandang perlu dilakukan KTT untuk membicarakan masalah Donbass dengan pihak Rusia.

Analis politik Ukraina Vadim Karasev berpendapat bahwa pertemuan antara kedua pemimpin itu dirasa perlu, terutama karena mereka belum melakukan kontak bilateral selama dua tahun.

"Bahkan jika Moskow tidak ingin membahas Donbass, masalah lain dapat disentuh," Karasev merujuk sikap Rusia yang terlihat tidak terlalu antusias dengan undangan Ukraina.

"Katakanlah, akumulasi pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina, itu juga adalah masalah hubungan bilateral. Tapi kami perlu memahami bahwa tidak ada masalah normalisasi hubungan dengan Rusia yang dapat diselesaikan tanpa setidaknya sebagian regulasi dari masalah Donbass," katanya kepada surat kabar Kommersant, seeprti dikutip dari Tass, Rabu (28/4).

Presiden Volodymyr Zelensky telah meminta kepala staf kepresidenan, Andrei Yermak, untuk menyiapkan agenda pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas masalah Donbass. Rusia yang mengetahui informasi itu belum menunjukkan reaksinya kecuali, seperti yang dikatakan, Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov, bahwa Kremlin 'hanya akan membahas hubungan bilateral', bukan soal Donbass.

"Kami dapat bertukar pendapat tentang masalah apa pun. (Soal Donbass) tidak ada  alternatif selain Perjanjian Minsk," kata Peskov.

Karasev menyoroti bahwa  Zelensky menginstruksikan Kepala Stafnya untuk menangani persiapan pertemuan, bukan Kementerian Luar Negeri Ukraina.

"Itu pertanda dia menginginkan pendekatan yang konstruktif, karena Kementerian Luar Negeri itu ideologis, dan Yermak mengikuti perkembangan Donbass," ujar Karasev.

Karasev yakin bahwa meskipun Moskow menolak untuk bertemu, Zelensky tidak akan kehilangan poin, karena dia akan dapat mengatakan bahwa dia telah melakukan segalanya untuk menyelesaikan masalah Donbass dengan Rusia.

Kepala Penta Center for Applied Political Studies di Kiev, Vladimir Fesenko, berpendapat bahwa pada akhirnya Zelensky akan dapat mengatur pertemuan ini.

"Kita perlu mempertimbangkan sifatnya - dia ulet. Pada 2019, dia berjuang untuk penyelenggaraan KTT Normandy Four selama enam bulan, dan dia mendapatkan apa yang diinginkannya," kata Fesenko.

"Ada banyak topik untuk didiskusikan. Yang penting bagi kami adalah pemblokiran Rusia atas perairan Laut Azov, Selat Kerch, dan pemblokiran sebagian Laut Hitam. Tidak ada normalisasi hubungan bilateral sampai permusuhan di Donbass. berakhir. Jika keadaan tenang di sana, suasana perang akan menghilang, dan kita akan bisa bergerak maju," lanjutnya.

"Zelensky yakin bahwa masalah Donbass harus diselesaikan bersama dengan Putin. Dia yakin bahwa dia akan mampu membuat es mencair," pungkas Fesenko. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA