Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Rabu (28/4), tak lama setelah pemerintah AS mengumumkan bahwa siswa dari China akan dibebaskan dari larangan perjalanan yang tersisa terkait dengan pandemi Covid-19.
Zhao mengatakan keputusan tersebut merupakan langkah yang sangat positif.
"China telah membuat pencapaian strategis besar dalam perangnya melawan pandemi Covid-19, yang diakui secara global," kata Zhao, seperti dikutip dari
Xinhua, Rabu (28/4).
Dia menambahkan bahwa China berharap AS akan membuat pengaturan yang tepat bagi personel China untuk pergi ke negara itu dan menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk melanjutkan pertukaran personel antara kedua belah pihak.
Pemerintah AS memutuskan untuk melonggarkan pembatasan perjalanan terkait virus corona pada siswa, akademisi, dan jurnalis dari beberapa negara, termasuk Iran dan China.
Pemberitahuan tersebut disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS yang dirilis pada Selasa (27/4) waktu setempat.
"Sesuai dengan komitmen Departemen Luar Negeri untuk memfasilitasi perjalanan yang sah ke AS, Sekretaris Blinken memutuskan menerapkan beberapa Pengecualian Kepentingan Nasional untuk semua pembatasan perjalanan regional yang saat ini berlaku sebagai akibat dari pandemi Covid-19," tulis pernyataan itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: