Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Australia Buka Penyelidikan Dua Kematian Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 29 April 2021, 08:47 WIB
Australia Buka Penyelidikan Dua Kematian Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca
Vaksinasi/Net
rmol news logo Australia akan menyelidiki temuan dua kasus kematian setelah divaksinasi dengan dosis dari AstraZeneca.

Administrasi Barang Terapeutik (TGA) Australia pada Kamis (29/4) mengatakan, temuan tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu percepatan program vaksinasi nasional.  

"Semua laporan kematian setelah vaksinasi ditinjau untuk menilai kemungkinan bahwa vaksin berkontribusi pada peristiwa atau kondisi medis yang menyebabkan hasil yang fatal," kata TGA, seperti dikutip Reuters.

Dua kematian setelah divaksinasi merupakan pria yang tinggal di negara bagian New South Wales (NSW).

Satu kasus merupakan pria berusia 71 tahun dengan beberapa kondisi kesehatan yang mendasari. Ia meninggal usai beberapa hari mendapatkan vaksin AstraZeneca.

Kasus lainnya adalah seorang pria berusia 55 tahun yang meninggal setelah delapan hari divaksinasi.

TGA menegaskan, meski keduanya meninggal usai divaksinasi, belum tentu penyebabnya dikarenakan dosis tersebut.

Sejauh ini TGA tidak memberikan rincian kapan kematian terjadi karena alasan kerahasiaan pasien.

Program vaksinasi Australia menggunakan dua vaksin, yaitu AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech. Targetnya, hampir 26 juta penduduk Australia dapat  divaksinasi pada akhir tahun ini.

Namun target tersebut mengalami hambatan dengan kemungkinan adanya hubungan antara vaksin AstraZeneca dan kasus pembekuan darah.

Dua minggu lalu, negara itu melaporkan kematian pertamanya akibat pembekuan darah yang terkait dengan vaksin AstraZeneca.

Sejauh ini, Australia sudah memberikan lebih dari 2 juta dosis vaksin. Sementara infeksi yang tercatat adaah 29.700 kasus, dengna 910 kematian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA