Menteri Pendidikan Treenuch Thienthong mengatakan, keputusan itu dibuat pada pertemuan dengan sekretaris tetap dan sekretaris jenderal Kantor Komisi Pendidikan Dasar, Kantor Komisi Pendidikan Kejuruan, Kantor Komisi Pendidikan Swasta dan Kantor Pendidikan Nonformal dan Informasi.
"Mereka diberi pengarahan tentang situasi Covid-19 dan membahas pembukaan kembali sekolah. Pertemuan tersebut memutuskan untuk menunda pembukaan semester pertama tahun ajaran baru dari 17 Mei hingga 1 Juni, dengan alasan infeksi virus corona dapat meningkat lebih lanjut dan itu akan mempengaruhi kelas dan kegiatan. Orang tua juga khawatir," katanya, seperti dikutip dari
Bangkok Post, Kamis (29/4).
Namun demikian, kementerian telah menyiapkan pedoman untuk memastikan penundaan pembukaan kembali tidak akan memengaruhi kesempatan belajar dan hak siswa.
"Antara 17 dan 31 Mei, semua sekolah dan tenaga pengajar harus mempersiapkan tempat belajar, manajemen dan tugas terkait lainnya untuk istilah baru, dan memastikan pemahaman penuh di antara orang tua," kata Treenuch.
"Guru dapat ditugaskan untuk mengunjungi siswa di rumah mereka dan untuk mengatur kegiatan pembelajaran tambahan secara online," lanjutnya.
Kementerian akan terus menilai situasi Covid-19 dan pengumuman yang dikeluarkan oleh Center for Covid-19 Situation Administration (CCSA), karena ingin meminimalkan dampak pada siswa menyusul penundaan pembukaan kembali sekolah.
Sekolah-sekolah di pinggiran kota yang hanya sedikit terpengaruh oleh wabah Covid-19 mungkin dapat memberikan pelajaran normal, kata menteri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: