Kapal Ever Given terjebak di Terusan Suez selama enam hari yang menyebabkan kerugian yang tidak sedikit pada otoritas Mesir.
Kepala Otoritas Terusan Suez (SCA), Letnan Jenderal Osama Rabei mengatakan pihak berwenang Mesir dan pemilik kapal Ever Given, Shoei Kisen Kaisha masih menangani sengketa keuangan.
Ever Given dilarang meninggalkan Mesir, dan awaknya ditahan di kapal hingga masalah selesai.
"Kapal itu sekarang secara resmi disita. Mereka tidak mau membayar apapun," ujar Rabei pada awal bulan ini, seperti dikutip
9News.
Rabei tidak mengatakan berapa banyak uang yang diminta oleh SCA sebagai kompensasi. Namun, seorang pejabat pengadilan mengatakan pihaknya menuntut setidaknya 916 juta dolar AS untuk biaya penyelamatan dan kerugian sebelum kapal dilepaskan.
Tetapi UK Club, sebuah perusahaan asuransi yang mewakili pemilik Ever Given, mengatakan SCA belum memberikan angka tuntutan.
"Kami juga kecewa dengan komentar SCA bahwa kapal akan ditahan di Mesir sampai kompensasi dibayarkan dan awaknya tidak akan dapat meninggalkan kapal selama waktu ini," kata mereka.
Menurut kepala National Union of Seafarers of India, Abdulgani Y Serang mengungkap, saat ini 26 awak kapal khawatir.
"Mereka seharusnya tidak merasakan panas sama sekali dari seluruh kejadian ini,"ujarnya.
SCA menyebut, kru kapal sebenarnya diizinkan meninggalkan kapal kapan pun mereka mau, namun ada beberapa pengecualian, yaitu kapten tidak boleh meninggalkan kapal dan harus ada cukup kru yang tertinggal untuk merawat kapal.
Sejumlah pihak menyebut insiden ini serupa dengan kasus yang dialami oleh Mohammed Aisha, seorang kapten kapal kargo MV Aman.
Ia terjebak di kapalnya selama empat tahun karena perselisihan yang terjadi antara otoritas Mesir dengan pemilik kapal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.