Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Turki Bersedih Atas Penundaan Pemilu Palestina, Desak Israel Tidak Halangi Proses

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 01 Mei 2021, 12:40 WIB
Turki Bersedih Atas Penundaan Pemilu Palestina, Desak Israel Tidak Halangi Proses
Presiden Mahmoud Abbas/Net
rmol news logo Turki angkat bicara soal keputusan Presiden Mahmoud Abbas yang menunda pemilihan Palestina dengan alasan belum mendapat ijin dari Israel.

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (30/4) bahwa mereka merasa sedih dengan keputusan tersebut.

Alasan utama untuk menunda pemungutan suara, kata pernyataan itu, adalah bahwa Israel tidak menanggapi seruan pemerintah Palestina untuk mengadakan pemilihan di Yerusalem Timur dan tidak mengizinkan kampanye pemilihan dilakukan.

"Kami menyerukan kepada Pemerintah Israel untuk mengakhiri kebijakan yang menghalangi dan untuk menghormati ketentuan Perjanjian Sementara Oslo 1995, sehingga pemilihan Palestina akan dilakukan secepat mungkin," katanya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (1/5).

“Pada catatan terpisah, kami berharap bahwa keputusan untuk menunda pemilu tidak akan berdampak negatif pada proses rekonsiliasi intra-Palestina, yang sangat penting bagi negara kami. Kami mendorong semua kelompok Palestina untuk terus bekerja menuju persatuan dan rekonsiliasi," bunyi pernyataan itu.

Sebelumnya, Palestina diperkirakan akan menggelar pemilu legislatif pada 22 Mei dan pemilu presiden pada 31 Juli untuk pertama kalinya dalam 15 tahun.

Presiden Palestina pada Kamis mengatakan mereka tidak akan mengadakan pemilihan dengan Yerusalem dikecualikan dari pemungutan suara.

"Kami tidak akan ikut pemilu tanpa Yerusalem yang diduduki, saya ingin pemilu di Yerusalem seperti di Tepi Barat," kata Abbas dalam pidato yang disiarkan televisi.

Dia mengatakan pihak Israel belum memberikan jawaban atas permintaan Palestina untuk mengadakan pemungutan suara di Yerusalem karena tidak ada pemerintah Israel yang mengambil keputusan seperti itu.

Abbas, bagaimanapun, menekankan bahwa setelah Israel mengizinkan pemilihan di Yerusalem, pemungutan suara akan diadakan dalam waktu seminggu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA