Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Integrasikan Ekonomi ASEAN, Ini 5 Strategi ACRF Yang Dipaparkan Airlangga Hartarto

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Senin, 03 Mei 2021, 05:47 WIB
Integrasikan Ekonomi ASEAN, Ini 5 Strategi ACRF Yang Dipaparkan Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) saat memaparkan strategi ACRF/Ist
rmol news logo Menindaklanjuti arahan Pemimpin ASEAN pada KTT 36 ASEAN (26/6/2020), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan lima strategi kerangka kerja pemulihan ekonomi.

Kerangka ekonomi itu diberi nama ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF). Tujuannya, untuk mewujudkan terintegrasinya ekonomi ASEAN.

“Ini merupakan tindak lanjut dari arahan pemimpin ASEAN pada KTT ke 36 ASEAN pada 26 Juni 2020 untuk melakukan pemulihan ekonomi akibat dampak Covid-19,” kata Airlangga di Jakarta, Minggu (2/5).

Airlangga menyebutkan ada lima strategi ACRF meliputi peningkatan sistem kesehatan, penguatan ketahanan manusia, memaksimalkan potensi pasar intra ASEAN, percepatan digitalisasi yang inklusif, serta maju menuju masa depan yang tangguh dan berkelanjutan.

Dijelaskan Politisi Golkar itu, saat ini konektivitas di antara 10 negara anggota ASEAN juga semakin terintegrasi melalui Master Plan on ASEAN (MPAC) 2025 yang fokus pada lima area. Diantaranya, sustainable infrastructure, digital innovation, seamless logistics, regulatory excellence, dan people mobility.

Menurut Airlangga, hal itu harus dilakukan, mengingat ASEAN merupakan pasar terbesar ketiga di Asia dan terbesar kelima di dunia.

Selain itu, ASEAN adalah salah satu pasar terintegrasi yang paling maju. Indikatornya, populasi total dari negara-negara di ASEAN mencapai 660 juta jiwa.

Populasi itu membuat ASEAN memiliki basis konsumen yang luas, yakni terbesar ketiga setelah China dan India.

Data secara global, lebih dari 50 persen populasi ASEAN berusia di bawah 30 tahun, sehingga mereka adalah bagian terbesar dari angkatan kerja.

"Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan jumlah Produk Domestik Bruto (PDB) ASEAN sebanyak 140 kali lipat sejak didirikan pada 1967 dari 23 miliar dolar AS menjadi 3,2 triliun dolar AS," demikian ulasan Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga juga mengulas bahwa PDB per kapita juga meningkat 40 kali lipat dari 122 dolar AS menjadi 4.827 dolar AS.

Untuk nilai perdagangan ASEAN, mengalami kenaikan 282 kali lipat dari 10 miliar dolar AS menjadi 2,8 triliun dolar AS.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Rizal Affandi Lukman menambahkan, MPAC 2025 menunjukkan kesungguhan ASEAN dalam upaya meningkatkan konektivitas fisik melalui pembangunan infrastruktur dan konektivitas digital.

“Ke depannya post-pandemic ASEAN akan dihadapkan dengan perkembangan dan tren-tren ekonomi global yang dinamis,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Rizal menjelaskan, beberapa isu seperti restrukturisasi dan diversifikasi rantai pasok regional, transformasi digital, keberlanjutan, serta Revolusi Industri 4.0 harus dipersiapkan sejak saat ini.

Indonesia, kata Rizal telah memulai inisiatif menghadapi era pasca Covid-19.

Beberapa hal yang dilakukan seperti transformasi digital dan Revolusi Industri 4.0.

Dijelaskan Rizal, langkah Indonesia sejalan dengan ASEAN yang sekarang sedang menyusun Consolidated Strategy on Fourth Industrial Revolution for ASEAN.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA