Sejauh ini Pakistan telah berhasil membongkar jaringan teroris di perbatasan dan menjadi salah satu contoh terbaik dalam menangani terorisme sejak 2014.
Demikian yang disampaikan oleh Duta Besar Pakistan untuk Filipina Imtiaz Kazi kepada
Arab News, Senin (3/5).
"Pakistan berhak mengklaim telah memenangkan perang melawan teror, meskipun dengan harga yang mahal," kata Kazi.
Kazi menuturkan, ancaman teror telah membuat Pakistan menderita kerugian ekonomi hingga 130 miliar dolar AS, dengan lebih dari 70 ribu orang meninggal dunia, di mana 9.000 di antaranya adalah prajurit militer.
“Kami siap berbagi kemampuan pasukan Pakistan dan pengalaman operasinya, yaitu Zarb e Azb dan Operasi Raddul Fasaad, (untuk membantu) negara-negara dalam perang melawan terorisme,†ujar Kazi.
Ia menjelaskan, Pakistan telah mengembangkan kemampuan dan peralatan pertahanan sederhana di samping program deradikalisasi, yang diluncurkan oleh Otoritas Kontra Terorisme Nasional Pakistan (NACTA).
Menurutnya NACTA siap bekerja sama dengan Pusat Perdamaian Salam Polisi Nasional Filipina (PNP), sebagai bagian dari inisiatif untuk membawa moderasi, seperti yang diinginkan dalam Islam, sebuah agama damai dan toleransi.
“Terorisme tidak boleh dan tidak akan boleh dikaitkan dengan agama, ras, keyakinan, teologi, nilai, budaya atau masyarakat apa pun,†tegas Kazi.
"Negara-negara Muslim di bawah bendera OKI (Organisasi Kerjasama Islam) mengutuk keras setiap upaya untuk menghubungkan Islam dengan terorisme untuk mencapai kepentingan yang sempit," tambahnya.
“Ini merupakan advokasi kebencian agama, diskriminasi dan permusuhan terhadap Muslim dan insiden Islamofobia,†imbuh dia.
Kazi kemudian memuji upaya Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk mengakhiri lebih dari empat dekade konflik yang telah dinegosiasikan di wilayah Mindanao yang bergolak. Ia mengatakan Pakistan senang mencatat perkembangan positif ini di Filipina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: