Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Punya Pengalaman Sukses Tangani Pandemi, Taiwan Minta Dukungan Indonesia Di WHO

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 03 Mei 2021, 21:08 WIB
Punya Pengalaman Sukses Tangani Pandemi, Taiwan Minta Dukungan Indonesia Di WHO
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Chen Shih-chung/Net
rmol news logo Pernah diprediksi menjadi negara paling parah terdampak pandemi Covid-19, Taiwan berhasil membuktikan diri memiliki kemampuan untuk mengendalikan infeksi.

Pengalaman dalam memerangi wabah SARS pada 2003 hingga letak geografis yang dekat dengan China membuat Taiwan mengambil peringatan dini sejak munculnya kasus Covid-19.

Sejak 31 Desember 2019, Taiwan telah sepenuhnya memanfaatkan berbagai informasi untuk memperkuat pengawasan terhadap kemungkinan pandemi, dan secara aktif dan cepat mengadopsi berbagai tindakan pencegahan pandemi.

Pada 22 April 2021, Taiwan hanya memiliki 1.086 kasus yang dikonfirmasi, termasuk 11 kematian. Taiwan telah mencetak rekor nol kasus lokal selama 253 hari berturut-turut dari April hingga Desember 2020.

Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Chen Shih-chung menjelaskan, sejak sejarah wabah 2003, Taiwan telah membentuk jaringan pencegahan dan pengobatan penyakit menular nasional.

Memilih lebih dari 100 rumah sakit terisolasi di seluruh negeri untuk dimasukkan dalam jaringan medis, serta memilih rumah sakit tanggap darurat utama di masing-masing 22 kabupaten dan kota di Taiwan.

Fakta membuktikan bahwa mekanisme ini membantu melindungi sistem medis dan tenaga medis dari kelebihan beban, sehingga selama masa pandemi, sebagian besar layanan medis yang bukan Covid-19 dapat beroperasi secara normal tanpa gangguan dari pandemi.

Sampai saat ini, hanya dua kasus terkait pandemi Covid-19 yang berkaitan dengan rumah sakit yang terjadi di Taiwan. Kedua kasus tersebut telah dikendalikan secara efektif, dan tidak ada pekerja medis yang meninggal.

Menurut Chen, kepercayaan dan kerja sama rakyat Taiwan terhadap pemerintah menjadi faktor utama keberhasilan.

Pemerintah Taiwan berupaya keras untuk memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang pandemi, dan pada saat yang sama tetap menjaga privasi dan kebebasan pribadi.

Pemerintah juga memberikan perlindungan prioritas kepada komunitas yang kurang beruntung, termasuk pekerja migran. Pemerintah Taiwan sangat menentang pelanggaran hak-hak rakyat, dan tidak pernah membatasi kebebasan berekspresi, berkumpul, dan berpartisipasi dalam kegiatan publik.

Dengan upaya pengendalian tersebut, Taiwan menjadi salah satu negara paling sukses dalam menangani pandemi.

Dampak ekonomi Covid-19 di Taiwan juga relatif kecil. Pertumbuhan PDB Taiwan pada tahun 2020 sekitar 3,11 persen. Pada kuartal keempat tumbuh sebesar 4,94 persen, sangat kontras dengan resesi ekonomi global.

Lewat keterangan tertulis Taipei Economic and Trade Office (TETO) pada Senin (3/5), Chen mengatakan pengalaman sukses Taiwan membuktikan bahwa Pulau Formosa memiliki kemampuan untuk berkontribusi pada perawatan sekesehatan global. Untuk itu, Taiwan perlu diikutsertakan sepenuhnya dalam berbagai pertemuan, mekanisme, dan kegiatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Menteri Chen meminta Indonesia dan pihak terkait lainnya untuk mendukung penuh partisipasi Taiwan di WHO," tulis TETO.

"Pandemi Covid-19 sekali lagi membuktikan bahwa Taiwan tidak boleh dikesampingkan dalam jaringan kesehatan global, dan kenyataannya sistem pencegahan (model) Taiwan ini dapat mengekang penyebaran pandemi penyakit menular," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA