Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pukul Perempuan Hamil Hingga Tewas, Petinju Profesional Puerto Rico Terancam Hukuman Mati

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 04 Mei 2021, 08:41 WIB
Pukul Perempuan Hamil Hingga Tewas, Petinju Profesional Puerto Rico Terancam Hukuman Mati
Gubernur Puerto Rico Pedro Pierluisi/Net
rmol news logo Atlet tinju profesional asal Puerto Rico, Felix Verdejo, didakwa di pengadilan federal AS dalam kasus penculikan disertai pembunuhan seorang perempuan hamil bernama Keishla Rodriguez Ortiz.

Atas kasusnya, Verdejo yang pernah mewakili Puerto Rico di Olimpiade 2012 itu, di tahan pada hari Minggu (2/4) waktu setempat.

"Dia didakwa dengan penculikan dan pembajakan mobil yang mengakibatkan kematian dan dengan sengaja membunuh seorang anak yang belum lahir," kata Kantor Kejaksaan AS di Puerto Rico dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/5).

Jika terbukti bersalah, petinju berusia 27 tahun itu bisa menghadapi hukuman mati.

Seorang agen FBI menulis dalam pernyataan tertulis pengadilan federal bahwa Rodriguez (27) dibunuh pada hari Kamis pekan lalu, setelah dia bertemu Verdejo untuk meminta bantuannya untuk menggugurkan kandungannya.

"Verdejo meninju wajah Rodriguez dan menyuntiknya dengan zat sebelum melemparkan tubuhnya ke Jembatan Teodoro Moscoso San Juan dan ke San Jose Lagoon," tulis agen itu.

Pihak berwenang mengeluarkan surat perintah penangkapan Verdejo setelah Rodriguez dilaporkan hilang dan penyelidik mewawancarai seorang saksi dan meninjau rekaman kamera pengintai dan catatan ponsel.

Pada hari Minggu, ratusan orang berkumpul di Jembatan Teodoro Moscoso dekat tempat mayat Rodriguez diyakini dibuang ke laguna. Mereka menyerukan keadilan bagi Rodriguez dan lebih banyak lagi yang harus dilakukan untuk mengatasi lonjakan kekerasan gender di wilayah pulau AS, lapor Washington Post.

Gubernur Puerto Rico Pedro Pierluisi menyatakan keprihatinannya pada kasu ini,

"Rasa sakit, amarah dan kemarahan yang kita rasakan setiap kali kita menyaksikan kejahatan kekerasan gender harus tetap hidup dalam diri kita sehingga kita tidak beristirahat dalam tanggung jawab kita untuk melindungi, mencegah dan menghapus kejahatan ini," kata Pierluisi, dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

Tiga bulan lalu, Pierluisi menyatakan keadaan darurat untuk mengatasi masalah kekerasan gender.
Verdejo bertarung di divisi ringan di Olimpiade London 2012. Dia memiliki rekor 27 kemenangan dan dua kekalahan di atas ring. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA