Pengadilan Spanyol dilaporkan telah memanggil Ghali pada Rabu (28/5) atas kasus penyiksaan dan penculikan.
Kasus tersebut dilaporkan oleh Fadel Breika ke pengadilan Madrid pada April lalu.
Seperti dikutip
MAP, Breika pada Senin (3/5) mengatakan Ghali bertanggung jawab atas penculikannya pada 18 Juni hingga 10 November 2019 lalu.
"Saya diculik selama hampir lima bulan dan disiksa di penjara kamp Tindouf dengan alasan sederhana, meminta klarifikasi terkait nasib Ahmed Khalid, yang diculik oleh dinas rahasia Aljazair sejak Januari 2019," jelas Breika.
"Selain itu, di media sosial, saya mengecam pendaftaran tentara anak-anak oleh front Polisario, serta tindakan kekerasan para pemimpinnya," tambahnya.
Ghali memasuki Spanyol menggunakan paspor Aljazair dengan identitas palsu. Maroko dengan tegas mengecam langkah Spanyol yang menerima Ghali.
Spanyol akhirnya mendapatkan tekanan untuk memberlakukan peradilan untuk Ghali, di mana pemimpin kelompok pemberontak itu diduga melakukan kejahatan perang, pelanggaran HAM, hingga kekerasan seksual.
Sejumlah kelompok HAM juga mendesak otoritas Spanyol untuk menangkap Ghali.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: