Kepada Komite Urusan Luar Negeri AS pada Selasa (4/5), Kyaw Moe Tun mendesak Washington untuk menjatuhkan sanksi pada Bank Perdagangan Luar Negeri Myanmar (MFTB) serta Perusahaan Minyak dan Gas Myanmar (MOGE).
MFTB diketahui sebagai bank milik negara yang melakukan transaksi dalam mata uang asing untuk pemerintah Myanmar. Sedangkan MOGE mengoperasikan ladang gas dalam usaha patungan dengan perusahaan internasional termasuk Chevron dan Total.
“Saya ingin menekankan bahwa Myanmar tidak hanya menyaksikan kemunduran besar lainnya bagi demokrasi, tetapi juga krisis mengancam perdamaian dan keamanan kawasan,†kata Kyaw Moe Tun, seperti dikutip
Reuters.
Kyaw Moe Tun telah berulang kali menyuarakan penolakannya terhadap junta Myanmar. Ia bahkan mendesak komunitas internasional untuk menolak kudeta pada 1 Februari.
Pemerintahan Presiden Joe Biden sendiri telah mengecam kudeta dan kekerasan yang dilakukan junta. AS juga telah menjatuhkan sanksi untuk para jenderal dan bisnis mereka.
Sejak kudeta berlangsung, kekerasan aparat keamanan di Myanmar semakin meningkat. Data dari Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menunjukkan pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 766 warga sipil.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: