Saat ini, negara di Asia Tengah itu sedang mengalami krisis paling serius yang, ujar Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov dalam pernyataannya di Bishkek, Rabu (5/5).
"Perekonomian menghadapi situasi paling parah selama beberapa tahun terakhir, dan defisit anggaran telah mencapai 20 miliar (hampir 235 juta dolar AS)," kata Japarov, seperti dikutip dari
Tass.
Presiden mengakui bahwa negaranya telah gagal memulihkan hubungan perdagangan dan ekonomi dengan negara lain, ditambah datangnya pandemi yang panjang.
Namun, saat ini ia mengatakan beberapa langkah positif akan coba diambil untuk mengatasi krisis ekonomu negara itu.
Japarov berharap negaranya berhasil 'memecahkan kebuntuan' dan membangun kembali ekonominya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.