Penyebabnya karena sebuah postingan kontroversial yang mereka unggah di akun Sina Weibo, yang terlihat seperti membandingkan para pemohon visa pelajar China dengan seekor anjing.
Postingan tersebut diterbitkan pada Rabu (5/5) waktu setempat, hanya satu hari setelah Kedutaan Besar AS melanjutkan pemrosesan visa untuk siswa China.
Dalam postingannya, mereka mengatakan; “Saat musim semi mekar, apakah Anda sama dengan anak anjing, bersemangat pergi keluar dan bermain?†lalu menginfokan tentang dimulainya kembali aplikasi visa bagi siswa.
Postingan tersebut dilengkapi dengan sebuah video yang menunjukkan seekor anjing yang berjuang untuk melompati pagar yang menjebaknya di balkon kecil.
Tak ayal, postingan tersebut memicu kemarahan netizen karena banyak yang percaya Kedutaan Besar AS telah membandingkan siswa China dengan seekor anjing. Para pengguna web yang marah mengatakan itu adalah 'rasisme murni yang telah mencapai titik terendah dari yang paling rendah'.
“Saya sangat terkejut, kedutaan menempatkan hal-hal seperti itu dalam postingan online telah sepenuhnya mengekspos rasisme negara,†kata salah satu pengguna Sina Weibo, seperti dikutip dari
Global Times, Rabu (5/5).
Tagar ‘Kedutaan Besar AS membandingkan siswa China dengan anjing’ segera menjadi trending di media sosial, yang menarik lebih dari 800.000 bacaan dalam waktu tiga jam setelah publikasi.
Mengetahui mendapat reaksi keras netizen, pemilik akun langsung menghapus kiriman tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: