Koike mengatakan, setelah pertemuannnya dengan para ahli kesehatan pada Kamis (6/5), Tokyo akan membahas perpanjangan yang sesuai dengan prefektur tetangga dan pemerintah pusat.
"Berdasarkan analisis dari berbagai sudut, menurut saya keadaan darurat perlu diperpanjang," kata Koike, seperti dikutip dari
Reuters.
"Strain mutan virus menjadi dominan, meningkatkan kasus di antara orang yang lebih muda dan mendorong kekhawatiran bahwa lonjakan saat ini dapat melebihi gelombang ketiga yang memuncak pada Januari," kata Koike.
Dia kemudian meminta warga untuk membatasi pergerakan untuk menahan laju infeksi.
Jepang berharap keadaan darurat 'singkat dan kuat' akan menahan gelombang keempat kasus hanya tiga bulan sebelum Tokyo dijadwalkan menjadi tuan rumah Olimpiade. Tetapi deklarasi, yang dimulai pada 25 April dan akan berakhir pada Selasa, pada kenyataannya gagal menghentikan peningkatan infeksi baru dan kasus-kasus serius.
Pejabat condong ke arah perpanjangan tindakan di Tokyo, Osaka, Kyoto dan prefektur Hyogo setelah 11 Mei, kata tiga sumber kepada Reuters pada hari Rabu.
Sementara Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura juga mengatakan, pihaknya akan meminta perpanjangan waktu dari pemerintah pusat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: