Itu lantaran muncul banyak kritikan setelah Duterte pada Senin (2/5) disuntik dengan vaksin tersebut, meski Sinopharm belum mendapatkan izin dari regulator obat Filipina.
"Ini kesepakatan. Saya mengatakan kepada dutabesar bahwa Sinopharm dikritik karena tidak menjalani pemeriksaan. Saya berkata, Anda tarik saja semua vaksin Sinopharm," ujar Duterte, seperti dikutip
Sputnik, Kamis (6/5).
Rodrigo berdalih, ia mendapatkan suntikan Sinopharm di bawah klausul penggunaan belas kasih. Selain itu, ia juga disarankan oleh dokter untuk mendapatkan vaksin.
"Jangan mengikuti jejak saya. Ini berbahaya karena tidak ada studi, mungkin tidak baik untuk tubuh. Biarkan saya menjadi satu-satunya orang yang menerimanya," kata Duterte.
Selain itu, Duterte juga meminta China untuk hanya mengirim vaksin Sinovac, yang telah diberi lampu hijau untuk digunakan di Filipina.
Filipina telah menyetujui beberapa vaksin virus corona, termasuk yang dibuat oleh Pfizer, Johnson & Johnson, AstraZeneca, serta Sputnik V Rusia dan Sinovac China.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.