Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gerebek Kampung Narkoba, Polisi Brasil Tewaskan 24 Tersangka Pengedar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 07 Mei 2021, 07:28 WIB
Gerebek Kampung Narkoba, Polisi Brasil Tewaskan 24 Tersangka Pengedar
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sedikitnya 24 tersangka pengedar narkoba tewas dalam sebuah operasi besar-besaran yang dilakukan pihak kepolisian Brasil di favela (daerah kumuh yang dibangun secara illegal) di Rio de Janeiro pada Kamis (6/5) waktu setempat.

Selain menewaskan 24 tersangka, AFP melaporkan ada satu petugas polisi yang juga ikut tewas dalam penggerebekan yang di lingkungan kumuh Jacarezinho, di sisi utara Rio tersebut.

Dari video amatir yang beredar di media sosial, nampak lingkungan miskin itu tiba-tiba berubah menjadi layaknya medan perang. Ledakan, tembakan senjata berat, dan helikopter melayang di atas kepala, terekam dalam video tersebut.

"Kelompok besar polisi terlihat berduyun-duyun ke favela ketika penduduk yang ketakutan dengan ragu-ragu menjalankan bisnis mereka begitu tembakan mereda," kata wartawan AFP.

"Penyelidikan itu berasal dari informasi yang diterima oleh unit perlindungan anak bahwa pengedar narkoba telah merekrut anak-anak dan remaja untuk bergabung dengan geng kejahatan yang dominan di daerah itu," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

"Para penjahat ini melakukan tindakan termasuk perdagangan narkoba, perampokan kargo, penyerangan pejalan kaki, pembunuhan dan pembajakan kereta bawah tanah, di antara kejahatan lainnya di wilayah tersebut," ujar mereka.

Setidaknya dua orang terluka ketika gerbong kereta bawah tanah yang mereka tumpangi tampaknya terjebak dalam baku tembak selama operasi, situs berita G1 melaporkan, mengutip polisi.

Warga setempat melaporkan melihat mayat tergeletak bersimbah darah di trotoar, dan banyak mayat dibawa keluar dengan kendaraan polisi lapis baja.

Jaringan TV GloboNews menunjukkan gambar udara dari tersangka bersenjata yang melarikan diri dari satu tempat tinggal ke tempat lain di lingkungan padat, melewati apa yang tampak seperti senapan berkekuatan tinggi dari tangan ke tangan.

Lingkungan tersebut dianggap sebagai basis bagi Comando Vermelho, atau Komando Merah, geng narkoba terbesar di kota pantai Brasil.

Operasi itu dilakukan meskipun telah ada keputusan Mahkamah Agung yang melarang polisi melakukan penggerebekan di daerah kumuh Brasil selama pandemi virus corona kecuali dalam 'keadaan yang benar-benar luar biasa'.

Polisi tidak segera menanggapi permintaan informasi lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan penggerebekan itu.

Kelompok hak asasi Instituto Fogo Cruzado (Institut Baku Tembak), yang melacak operasi polisi yang sering disertai kekerasan yang biasa terjadi di Rio, mengatakan itu adalah serangan paling mematikan sejak mulai memantau lima tahun lalu.

Dalam keterangannya, kelompok mengatakan penggerebekan itu berawal dari operasi pengawasan yang memperoleh surat perintah untuk menyadap komunikasi tersangka.

"Itu membuat mereka mengidentifikasi 21 anggota geng "yang bertanggung jawab untuk memastikan dominasi teritorial geng dengan senjata api," kata mereka.

"Kelompok itu telah membentuk struktur gaya perang dengan ratusan 'tentara' yang dilengkapi dengan senapan, pistol, granat, rompi antipeluru, seragam kamuflase dan aksesori militer lainnya," lanjutnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA