Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Beijing Menuduh Menteri G7 Mencampuri Urusan China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 07 Mei 2021, 11:21 WIB
Beijing Menuduh Menteri G7 Mencampuri Urusan China
Juru Bicara Kementerian Luar negeri Wang Wenbin/Net
rmol news logo China dengan tegas menolak tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan paksaan ekonomi yang dilontarkan pada pertemuan G7.

Juru Bicara Kementerian Luar negeri Wang Wenbin mengecam tuduhan itu dengan mengatakan para meteri yang tergabung di G7 sengaja mencari-cari alasan untuk mengganggu kedaulatan China dan mengganggu urusan internal Beijing.

"Berusaha mengganggu urusan dalam negeri China, merusak kedaulatan China, dan mencoreng citra China. Tetaoi mereka tidak akan berhasil," ujar Wang Wenbin, seperti dikutip dari The Guardian Kamis (6/5).

Menekankan bahwa para perwakilan G7 tidak perlu mengganggu lokasi internasional yang berbeda dengan menggunakan mentalitas superior, dan merusak prioritas utama saat ini dari kerja sama anti-epidemi di seluruh dunia.

Anggota G7, yang terdiri dari AS, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, dan Kanada, bertemu di London minggu ini untuk memperdebatkan masalah yang sering menjadi perhatian.

Namun, meskipun pandemi menjaid isu paling penting untuk saat ini, para anggota G7 lebih suka membahas 'soal China'. Mulai dari isu pelanggaran HAM, masalah Hong Kong, Taiwan, dan sebagaimya.

Wang mendesak agar pertemuan G7 secara aktif berkontribusi pada kebangkitan keuangan di seluruh dunia dan membantu negara-negara berkembang, daripada menyudutkan China terus menerus.

“Relatif, daripada memicu gesekan dalam masyarakat dunia, dan mengganggu metode pemulihan keuangan dunia!” ujar Wang. "Sesuai dengan kewajibannya di bawah undang-undang di seluruh dunia dan nasional yang kami sebutkan di China untuk menghormati hak asasi manusia dan kebebasan dasar." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA