Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tengah Kekhawatiran Varian Baru, Australia Buka Penerbangan Repatriasi Dari India

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 07 Mei 2021, 12:34 WIB
Di Tengah Kekhawatiran Varian Baru, Australia Buka Penerbangan Repatriasi Dari India
Ilustrasi/Reuters
rmol news logo Australia akan membuka kembali penerbangan repatriasi warganya yang terjebak di India. Meski pada saat yang bersamaan, Australia juga tengah dibuat khawatir dengan kemunculan kasus infeksi varian virus corona dari India.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Perdana Menteri Scott Morrison pada Jumat (7/5) mengumumkan, warga Australia yang terdampar di India dapat pulang mulai 15 Mei.

Sebelumnya, Morrison mengeluarkan larangan perjalanan dari dan ke India menggunakan UU biosekuriti. Mereka yang melanggar pun diancam akan didenda hingga hukuman penjara.

Larangan tersebut dikritik banyak pihak, mulai dari anggota parlemen, ekspatriat dan diaspora Australia di India, hingga kelompok hak asasi manusia.

"Komite Keamanan Nasional Kabinet telah mengonfirmasi bahwa mereka akan melakukan tugasnya pada saat itu, dan sebagai hasilnya kami tidak perlu memperpanjang tanggalnya," ujar Morrison, seperti dikutip Reuters.

Pengumuman tersebut muncul ketika pemerintah negara bagian New South Wales (NSW) waspada dengan munculnya kasus Covid-19 varian India pada seorang pria berusia 50 tahun.

Berdasarkan pengurutan genom, kasus tersebut terkait dengan seorang pelancong yang kembali dari India. Kendati begitu, tidak diketahui bagaimana infeksi dapat terjadi.

"Kami mungkin tidak akan pernah menemukan mata rantai yang hilang itu. Itulah sebabnya kami meminta semua orang untuk maju dan diuji. Setiap kali ada kasus positif, kami dapat mencocokkannya untuk melihat apakah itu bagian dari strain yang sama," ujar Perdana Menteri NSW, Gladys Berejiklian.

Sejauh ini, pria tersebut telah menginfeksi istrinya. Pejabat kesehatan NSW memperkirakan akan ada lebih banyak kasus yang terkait. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA