Misi China untuk Perserikatan Bangsa Bangsa mendesak negara-negara untuk tidak menghadiri acara yang direncanakan pada pekan depan itu, tepatnya Rabu (12/5).
"Ini adalah acara bermotif politik. Kami meminta misi Anda untuk TIDAK berpartisipasi dalam acara anti-China ini," ujar misi China itu dalam catatan bertanggal Kamis (6/5).
Dikutip dari
Reuters pada Minggu (9/5), China menuding penyelenggara pertemuan itu menggunakan isu HAM sebagai alat politik untuk mencampuri urusan dalam negeri, menciptakan perpecahan, serta menganggu pembangunan.
"Mereka terobsesi untuk memprovokasi konfrontasi dengan China," tambah catatn itu.
China menyebut, pertemuan tersebut hanya akan menciptakan lebih banyak konfrontasi.
Dalam pertemuan virtual pekan depan, dutabesar AS, Jerman dan Inggris akan berpidato bersama dengan Direktur Eksekutif Human Rights Watch Ken Roth dan Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard.
Dalam undangan, pertemuan itu bertujuan untuk membahas bagaimana sistem PBB, negara anggota dan masyarakat sipil dapat mendukung dan mengadvokasi HAM minoritas Uighur di Xinjiang.
Negara-negara Barat dan kelompok HAM menuding pihak berwenang di Xinjiang menahan dan menyiksa orang Uighur di kamp-kamp. AS sendiri menyebut peristiwa tersebut sebagai genosida.
Beijing menyangkal tuduhan tersebut dan menggambarkan kamp tersebut sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi ekstremisme agama.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: