Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lantang Kritik Masalah Iklim China Tapi Diam Soal Limbah Fukushima, Greta Thunberg Disebut Boneka Politisi Barat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 10 Mei 2021, 07:47 WIB
Lantang Kritik Masalah Iklim China Tapi Diam Soal Limbah Fukushima, Greta Thunberg Disebut Boneka Politisi Barat
Greta Thunberg/Net
rmol news logo Aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg mendapat sorotan tajam dari sejumlah netizen China. Mereka menyebut gadis remaja itu sebagai aktivis lingkungan yang memiliki standar ganda dan bahkan mengejeknya sebagai boneka politisi Barat.

Cap tersebut dilemparkan kepada Thunberg lantaran aktivis remaja itu telah menargetkan China pada emisi tahunannya, sementara diam soal keputusan Jepang untuk membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut.

Hal itu bermula saat sejumlah media barat memuat laporan berisi data dari Rhodium Group, sebuah penyedia penelitian, yang mengklaim bahwa emisi tahunan China melebihi gabungan semua negara maju.

Thunberg, yang terkenal dengan aksi protes iklimnya itu mentweet berita dari salah satu media barat yang memuat laporan tersebut.

"Ya, China masih dikategorikan sebagai negara berkembang oleh WTO, mereka banyak memproduksi produk kita dan sebagainya. Tapi itu tentu saja bukan alasan untuk merusak masa depan dan kondisi kehidupan saat ini. Kami tidak dapat menyelesaikan krisis iklim kecuali China secara drastis mengubah arah," tweetnya.

Komentar Thunberg segera mendapat reaksi keras di media sosial China. Banyak dari mereka yangmengkritik 'kemunafikannya', dan mengklaim bahwa dia memiliki 'standar ganda' dan 'aktivis lingkungan selektif';

Seorang netizen mengkritik Thunberg, dengan mengatakan bahwa, dia remaja tetapi tidak belajar keras untuk meningkatkan tingkat kognitif dan kualitas pribadinya, malahan terjerumus dalam aktivitas politik yang tidak berarti. "Dia benar-benar hancur," katanya.

"Barat sangat handal dalam menciptakan 'pemimpin opini publik' seperti Thunberg yang tidak tahu banyak dan mudah dikendalikan, dan orang-orang seperti itu memiliki citra yang jauh lebih baik di masyarakat Barat daripada politisi," kata netizen lain, seraya menambahkan bahwa "opini pemimpin "selalu berubah menjadi lelucon.

Kartunis terkenal Tiongkok, Wuheqilin berkomentar di Weibo pada hari Minggu, menunjukkan bahwa apa yang disebut organisasi dan individu perlindungan lingkungan global, yang menutup mata terhadap keputusan Jepang untuk membuang air limbah nuklir sambil menuduh China atas masalah lingkungan, hanya berfungsi sebagai 'alat politik' yang menargetkan China.

"Anggap saja sebagai kentut," katanya.

Setelah Jepang memutuskan untuk membuang air limbah Fukushima ke laut pada 13 April, Thunberg hanya me-retweet keputusan tersebut tanpa komentar, seperti kebanyakan media Barat, berbeda dengan citra publiknya yang sangat tajam dalam masalah perlindungan lingkungan.

Namun, setelah media Barat melaporkan tentang emisi tahunan China, Thunberg segera bereaksi, mengatakan bahwa China perlu berubah.

"Ini adalah trik lama bagi media dan aktivis Barat untuk menuding China tentang masalah iklim dan lingkungan," kata seorang pengamat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA