Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan mengatakan Uni Eropa tidak akan menjadi pemain global yang kuat tanpa kehadiran Ankara.
"Hambatan terbesar bagi Uni Eropa untuk menjadi pemain global yang kuat adalah kurangnya kesabaran dan visi strategis. Uni Eropa membutuhkan perubahan struktural," ujar Erdogan, seperti dikutip
Sputnik, Senin (10/5).
"Jelas, Uni Eropa tidak akan mempertahankan kekuatannya tanpa kontribusi dan dukungan dari negara kita," tambahnya.
Dalam pernyataannya, Erdogan menambahkan bahwa Turki akan terus mencari keanggotaan Uni Eropa, terlepas dari apa yang disebutnya standar ganda blok itu.
Pembicaraan aksesi Uni Eropa-Turki telah berlangsung dan berlanjut sejak 2005. Pembicaraan itu dihidupkan kembali pada tahun 2016 ketika Uni Eropa meminta Turki untuk membatasi masuknya migran dengan imbalan uang tunai dan konsesi tetapi segera terhenti.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: