Pengumuman tersebut disampaikan pihak Malacanang pada Selasa (11/5) waktu setempat.
Juru bicara kepresidenan Harry Roque mengatakan Presiden Duterte telah menandatangani Pengumuman No. 1143, yang menyatakan keadaan bencana sampai akhir tahun, kecuali ada pencabutan jika ada faktor yang memungkinkan.
“Filipina berada dalam bencana akibat wabah Demam Babi Afrika Selatan. Proklamasi No. 1143 ditandatangani kemarin (Senin)†kata Roque dalam briefing Istana, seperti dikutip dari
Inquirer.
Semua lembaga pemerintah dan unit pemerintah daerah (LGU) diperintahkan untuk memberikan bantuan penuh dan kerja sama satu sama lain.
"Juga memobilisasi sumber daya yang diperlukan untuk melakukan tindakan kritis, mendesak, dan tepat pada waktu yang tepat untuk mengurangi penyebaran lebih lanjut flu babi Afrika (ASF), mengatasi defisit pasokan daging babi produk, menurunkan harga eceran, dan jumpstart serta rehabilitasi industri babi lokal,†kata Roque mengutip isi pengumuman.
Virus flu babi Afrika sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia, namun mematikan bagi babi. Sejauh ini belum ada obat penawar atau vaksin, dan satu-satunya metode pencegahan flu babi Afrika adalah dengan pemusnahan massal hewan yang terjangkit.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: