Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Militer AS Keluarkan 30 Tembakan Peringatan Untuk 13 Kapal Iran Di Selat Hormuz

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 11 Mei 2021, 12:53 WIB
Militer AS Keluarkan 30 Tembakan Peringatan Untuk 13 Kapal Iran Di Selat Hormuz
Ilustrasi/Net
rmol news logo Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) melepaskan sekitar 30 tembakan untuk memberikan peringatan kepada beberapa kapal penyerang Iran di Selat Hormuz.

Jurubicara Pentagon John Kirby pada Senin (10/5) mengatakan peringatan diberikan lantaran 13 kapal penyerang milik Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) dipersenjatai dengan senapan mesin.

Mereka juga melakukan manuver tidak aman dan tidak profesional di dekat enam kapal Angkatan Laut AS, termasuk kapal penjelajah Monterey, yang mengawal kapal selam berpeluru kendali Georgia melalui Selat Hormuz.

"Setelah mengikuti semua prosedur yang sesuai dan ditetaokan, Penjaga Pantai AS Cutter Maui melepaskan sekitar 30 tembakan peringatan dari senapan mesin kaliber 20. Setelah putaran kedua tembakan peringatan, 13 kapal serang IRGC memutuskan kontak.

Dalam sebuah pernyataan, Armada Kelima AS mengatakan dua dari 13 kapal IRGCN memisahkan diri dari kelompok yang lebih besar, transit ke sisi berlawanan dari formasi AS dan mendekati Maui dan kapal patroli pantai Squall dari belakang dengan kecepatan tinggi.

Sebelum melepaskan tembakan, awak AS mengeluarkan beberapa peringatan kepada kapal-kapal Iran, termasuk pesan verbal, hingga lima ledakan pendek dari klakson kapal, sinyal bahaya yang diakui secara internasional.

Pada 26 April lalu, ketegangan juga terjadi di Teluk Persia antara AS dan Iran. Ketika itu kapal-kapal Iran melakukan manuver jarak dekat sehingga AS melepaskan beberapa tembakan peringatan.

Insiden ini terjadi ketika pemerintahan Presiden Joe Biden berada di tengah pembicaraan tidak langsung dengan Iran tentang menghidupkan kembali Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015, kesepakatan nuklir yang ditinggalkan mantan Presiden Donald Trump pada 2018. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA