Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Nganggur Karena Terdampak Pemberlakuan Zona Merah Covid-19, Ratusan Warga Phnom Penh Minta Diskon Sewa Rumah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 11 Mei 2021, 13:16 WIB
Nganggur Karena Terdampak Pemberlakuan Zona Merah Covid-19, Ratusan Warga Phnom Penh Minta Diskon Sewa Rumah
Ilustrasi/Net
rmol news logo Lebih dari 200 warga yang tinggal di bekas Zona Merah Phnom Penh di komune Stung Meanchey III, distrik Meanchey, turun ke jalan untuk menuntut agar pemilik rumah memberikan mereka diskon sewa sebesar 50 persen pada Senin (10/5) waktu setempat.

Para pengunjuk rasa meminta pihak berwenang untuk turun tangan melobi para pemilik rumah untuk memberikan sewa dengan diskon 50 persen, karena mereka mengatakan tidak punya cukup uang untuk membayar, karena selama sebulan terakhir mereka belum bisa bekerja sejak wilayahnya dinyatakan sebagai Zona Merah penyebaran Covid-19.

Setelah melakukan diskusi, pemilik rumah akhirnya setuju untuk memberikan potongan harga sesuai dengan permintaan warga.

“Setelah penyelesaian damai, tuan tanah memutuskan untuk menawarkan diskon 20 dolar AS, yang hampir 50 persen seperti yang diminta orang, karena sewa per kamar adalah 55 dolar AS,” kata Wakil Gubernur Phnom Penh Nuon Pharath, seraya menambahkan bahwa itu hanya berlaku untuk satu bulan.

Pharath meminta semua warga yang tinggal di kamar kontrakan bersabar dengan situasi sulit karena pihak berwenang saat ini tengah berusaha keras untuk memutus transmisi penyebaran Covid-19.

“Oleh karena itu, masyarakat harus memahami beberapa kesulitan dan mengikuti langkah-langkah kesehatan secara ketat,” ujarnya.

Seorang pekerja garmen yang tinggal di daerah itu, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Nim, mengatakan kepada Khmer Times bahwa dia mengalami saat-saat yang sangat buruk selama penguncian karena dia tidak dapat memperoleh uang untuk membayar kehidupan sehari-hari atau menjaminkan sesuatu demi mendapat pinjaman dari bank.

Dia mengatakan sudah satu bulan sejak dia tidak bisa bekerja karena lockdown.

“Sayatelah menerima sumbangan satu kali dari pihak berwenang, tambahnya, tetapi sumbangan itu hampir habis,” ungkapnya.

“Saya sangat senang dengan diskon 20 dolar, karena itu sangat berarti bagi saya sekarang. Meski jumlahnya tidak besar, tapi bisa membantu untuk sementara,” kata Nim.

“Dia masih menunggu gajinya, karena pabriknya menyatakan akan membayar pada 13 Mei. Namun, kami hanya akan dibayar selama sembilan hari di bulan April,” tambahnya.

Ia berharap dapat segera kembali bekerja agar dapat memperoleh uang untuk kehidupan sehari-hari karena ia mengalami saat-saat buruk saat ini dan tidak dapat berbuat apa-apa selain tinggal di kamarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA