Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Rusia: Perdamaian Nagorno-Karabakh Membuka Gerbang Ekonomi Di Kawasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 12 Mei 2021, 11:41 WIB
Menlu Rusia: Perdamaian Nagorno-Karabakh Membuka Gerbang Ekonomi Di Kawasan
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov/Net
rmol news logo   Penyelesaian konflik Nagorno-Karabakh berpotensi dapat membuka gerbang perekonomian di kawasan yang selama ini tertutup akibat konflik antara Armenia dan Azerbaijan.

Begitu yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam konfrensi pers di Baku pada Selasa (11/5), setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov.

Lavrov mengatakan, Rusia akan melakukan langkah-langkah lebih lanjut dan komprehensif yang bertujuan untuk mendukung gencatan senjata di kawasan.

"Kami berbicara secara rinci tentang kemajuan dalam penyelesaian Nagorno-Karabakh. Kami memiliki pendapat yang sama bahwa kunci normalisasi lebih lanjut di kawasan ini adalah kepatuhan penuh pada kesepakatan yang dicapai oleh para pemimpin Rusia, Azerbaijan dan Armenia pada 9 November tahun lalu dan 11 Januari tahun ini," ujar Lavrov, seperti dikutip Anadolu Agency.

“Perjanjian ini menyediakan semua mekanisme yang diperlukan untuk mendukung penghentian semua permusuhan dan ditujukan untuk membuka blokir transportasi dan hubungan lainnya. Situasi ini telah menghambat tingginya transit dan potensi ekonomi kawasan yang penting secara geopolitik ini selama bertahun-tahun," jelasnya.

Dalam kesempatan serupa, Bayramov mengecam keengganan Armenia untuk membagikan peta ranjau. Ia menyebut 22 orang Azerbaijan terbunuh oleh bahan peledak yang ditanam di wilayah Nagorno-Karabakh.

"Kami melihat kecenderungan ini berbahaya dan kami mengamatinya dengan hati-hati. Kami siap membalik halaman ini. Sejak situasi pendudukan selesai, kami dapat berbicara tentang normalisasi hubungan dengan Armenia. Azerbaijan sedang mengambil langkah ke arah ini," ujar dia.

Hubungan antara Armenia dan Azerbaijan telah tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh.

Pada 27 September tahun lalu, bentrokan baru pecah di Nagorno-Karabakh. Selama konflik enam minggu, kedua negara saling menyalahkan.

Hingga pada 10 November, keduanya mengakhiri pertempuran dengan gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia. Di mana Baku berhasil merebut kembali hampir 300 pemukiman di Nagorno-Karabakh. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA