"Seluruh Rusia berdiri di sisi Kazan dan Tatarstan melalui cobaan ini," ujar Putin, pada pertemuan dengan anggota kabinet, Kamis (13/5) seperti dikutip dari
Tass.
Ia mengatakan akan melakukan apa pun untuk menyikapi tragedi penembakan yang menewaskan sembilan anak dan guru di Sekolah Nomor 175 itu.
"Saya ingin sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga para korban, keluarga yang kehilangan harta paling berharga, anak dan cucu mereka, orang yang mereka cintai," kata Putin, menambahkan bahwa ia telah memerintahkan semuanya untuk mengheningkan cipta.
Putin juga memastikan bahwa semua korban, keluarga korban, dan semua yang terdampak, akan mendapatkan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan.
"Biar saya tekankan sekali lagi: Tatarstan, setiap orang yang menghadapi kemalangan ini, keluarga yang terkena dampak pasti akan menerima semua dukungan dan bantuan yang diperlukan," kata presiden.
Delapan siswa dari kelas Ignatieva tewas. Mereka antara usia 13 dan 14 tahun. Kemudian seorang guru juga menjadi korban. Sebanyak 32 lainnya terluka dan saat ini dalam perawatan di rumah sakit, sumber di Kementerian Pendidikan Rusi
a.
Menurut sumber tersebut, sinyal pertama dari panic button di sekolah berbunyi pada pukul 09.25 waktu setempat, dan penembakan terjadi jam 09.20.
Pelaku diidentifikasi sebagai Ilnaz Galyaviev, mantan siswa di sekolah tersebut.
Puluhan pelayat yang membawa bunga dan mainan lunak. Mereka berkumpul di luar sekolah pada Rabu (12/5).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: