Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Israel Hadapi Serangan Besar-besaran, Netanyahu Setuju Gunakan Kekuatan Militer

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 14 Mei 2021, 08:34 WIB
Israel Hadapi Serangan Besar-besaran, Netanyahu Setuju Gunakan Kekuatan Militer
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertemu dengan petugas Polisi Perbatasan di pusat kota Lod, Israel, 13 Mei 2021/Net
rmol news logo Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan ia menyetujui tindakan yang lebih luas lagi untuk memadamkan kekerasan yang saat ini terjadi di penjuru Israel, termasuk mengerahkan kekuatan militer.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Tidak ada ancaman yang lebih besar selain pogrom ini!" katanya dalam kunjungannya ke Kota Lod untuk bertemu dengan Polisi Perbatasan, Kamis (13/5), seperti dilaporkan Time of Israel.

Serangan penuh kekerasan besar-besaran yang terorganisasi atas sebuah kelompok tertentu, etnis, keagamaan, atau lainnya, yang dibarengi oleh penghancuran terhadap lingkungannya, merupakan ancaman yang serius. Netanyahu menginstruksikan jika memang penggunaan kekuatan militer dibutuhkan, maka itulah yang harus dilakukan. Tidak ada pilihan lain.

Pasukan Pertahanan Israel telah dilatih untuk mengatasi kerusuhan tersebut dan harus dipanggil untuk mencegah kerusuhan, bencana, dan kekerasan ini, katanya. Kepada petugas Polisi Perbatasan, Netanyahu menekankan agar segera bertindak tanpa takut akan penyelidikan atas tindakan mereka.

“Kami mendengar pembicaraan tentang kekhawatiran atas komisi penyelidikan, investigasi, dan inspeksi. Kami akan memberi Anda semua alat untuk melindungi diri Anda dan warga Israel,” katanya. "Anda mendapat dukungan penuh dari kami, jangan takut."

Netanyahu juga mengusulkan penggunaan penahanan administratif terhadap perusuh, tindakan kontroversial yang biasa dilakukan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

“Ada unsur nasionalis di sini yang melanggar hukum, bahkan mengganggu kerangka Negara Israel. Jadi, dalam menghadapi ancaman seperti itu, dimungkinkan untuk menggunakan penahanan administratif,” kata Netanyahu.

Seruan Netanyahu terjadi justru di tengah kritik atas tindakan polisi dalam kerusuhan sepekan terakhir di seluruh negeri, termasuk di Yerusalem.

Seruan itu uga bertentangan dengan pernyataan Menteri Pertahanan Benny Gantz, yang mengatakan dia tidak setuju menggunakan militer untuk operasi kepolisian.

Gantz pada Kamis (13/5) memerintahkan panggilan besar cadangan Polisi Perbatasan untuk mendukung petugas yang bekerja untuk mengatasi kerusuhan. Namun, ia menolak menggunakan kekuatan militer.

"Kami berada dalam masa darurat, diperlukan respons besar-besaran dengan kekuatan di darat," kata Gantz.  Sekali lagi menegaskan bahwa tidak ada tentara IDF yang akan terlibat dalam kegiatan polisi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA