Mediator telah menyatakan optimisme untuk menghentikan pertempuran antara Pasukan Pertahanan Israel dan pejuang yang berbasis di Gaza yang dipimpin oleh kelompok teror Hamas, menurutnya.
Penilaian di antara para negosiator didasarkan pada pengalaman menengahi gencatan senjata untuk mengakhiri putaran kekerasan sebelumnya.
Walau sampai saat ini belum ada kemajuan dalam negosiasi, tetapi kesepakatan damai akan terjadi. Hamas sendiri telah berupaya menunjukkan itikad baiknya meskipun belum mendapat tanggapan dari Israel.
Pemimpin politik Hamas Khaled Mashal mengatakan kepada kantor berita Turki hari Jumat bahwa kelompok teror Gaza siap untuk gencatan senjata tetapi belum menerima tanggapan dari Israel. AS dan Rusia telah terlibat dalam pembicaraan gencatan senjata tersebut.
Israel ingin menunda gencatan senjata sampai bisa menghancurkan lebih banyak kemampuan militer Hamas dan Jihad Islam, menurut sumber lainnya. Dia berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan.
Diplomat yang berbicara kepada
Time of Israel mengatakan bahwa negosiator percaya pemboman besar-besaran Israel di Gaza pada Kamis dan Jumat (14/5) mengindikasikan mereka bisa mendapatkan jilatan terakhir dan akan segera setuju untuk menghentikan pertempuran juga.
Pertempuran antara Israel dan Hamas dimulai pada Senin (11/5) setelah kelompok teror itu mengarahkan tembakan rudal ke Yerusalem sebagai tanggapan atas kekerasan polisi Israel dalam menengahi unjuk rasa penggusuran warga Palestina di Sheik Jarrah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: