Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Solidaritas Hari Nakba, Warga Afsel Tuntut Penutupan Kedubes Israel Yang Apartheid

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 16 Mei 2021, 09:59 WIB
Solidaritas Hari Nakba, Warga Afsel Tuntut Penutupan Kedubes Israel Yang Apartheid
Aksi protes mendukung bangsa Palestina/Net
rmol news logo Ratusan warga Afrika Selatan melakukan aksi protes solidaritas untuk bangsa Palestina yang tengah digempur oleh serangan Israel.

Aksi protes tersebut dilakukan bertepatan pada Hari Nakba atau Hari Bencana pada Sabtu (15/5). Hari itu merupakan peringatan bangsa Palestina diusir dari tanahnya sendiri oleh Israel.

Para pengunjuk rasa sendiri menuntut pemerintah untuk memutuskan hubungan Israel.

“Pemerintah Afrika Selatan memiliki tanggung jawab moral dan hukum yang berbeda untuk mengambil langkah mendesak untuk menutup Kedutaan Besar Israel yang apartheid; mencegah El Al Air beroperasi di Bandara Internasional OR Tambo, ”kata Iqbal Jassat dari Media Review Network, seperti dikutip Anadolu Agency.

Jassat mengatakan Afrika Selatan harus mendesak Uni Afrika untuk segera bersidang dan memutuskan untuk mengambil langkah-langkah untuk meninggalkan semua tindakan "normalisasi" dengan Israel.

Di Johannesburg, iring-iringan mobil yang dipenuhi para pendukung melaju ke titik berkumpul dengan nyanyian "Bebaskan Palestina". Sementara beberapa orang melambai-lambaikan tanda dan bendera Palestina.

Aksi protes yang sama juga digelar di ibukota, Pretoria, dan kota Port Elizabeth di bagian timur.

Penulis Afrika Selatan Suraya Dadoo mengimbau pemerintah dan komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas terhadap Israel.

"Selama Israel hanya melihat kata-kata kutukan dan tidak ada tindakan untuk mendukung kata-kata ini, maka kekerasannya terhadap Palestina akan terus berlanjut dengan praktik apartheidnya," ujarnya.

Menurut Dadoo, sudah waktunya Israel menghadapi konsekuensi nyata  atas tindakannya.

:Selama tidak ada konsekuensi, boikot, sanksi, divestasi, maka itu lampu hijau bagi Israel untuk melanjutkan kebijakan dan business as usual," pungkas dia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA