Aksi protes itu digelar oleh gerakan Standing Together. Mereka mengerahkan warga Yahudi dan Arab-Palestina di seluruh Israel untuk menuntut de-eskalasi.
"Juga hari ini, kami memobilisasi ribuan warga Yahudi dan Arab-Palestina di Israel di seluruh negeri, menuntut tidak hanya penghentian eskalasi saat ini, tetapi juga diakhirinya ketidakadilan dalam masyarakat kami," ujar mereka di Twitter.
"Kami di sini untuk perubahan nyata menuju masyarakat yang adil dan setara," tambah mereka.
Sebelumnya,
Sputnik melaporkan, seorang pejabat intelijen Mesir mengungkap bahwa Israel telah menolak proposal gencatan senjata selama setahun dari Mesir, meski Hamas menerimanya.
Pejebat itu mengatakan, Israel menunda gencatan senjata karena ingin menghancurkan lebih banyak kemampuan militer Hamas.
Sementara itu, serangan antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Hamas di Jalur Gaza telah memakan banyak korban jiwa sejak 10 Mei lalu.
Setidaknya 139 warga Palestina, termasuk 39 anak-anak dan 22 wanita meninggal dunia, dengan 950 lainnya terluka. Sedangkan tujuh orang Israel meninggal dunia dalam berbagai serangan tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: