Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Palestina: Uni Eropa Harus Realistis Dan Tekan Israel Agar Taati Hukum Internasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 16 Mei 2021, 13:55 WIB
Palestina: Uni Eropa Harus Realistis Dan Tekan Israel Agar Taati Hukum Internasional
Serangan udara Israel ke Menara Al Jalaa di Kota Gaza, Palestina/AFP
rmol news logo Uni Eropa harus mengambil pendekatan yang lebih realistis terhadap konflik Israel dan Palestina. Blok itu juga harus menekan Israel untuk bertindak sejalan dengan hukum internasional.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Demikian yang disampaikan oleh Dutabesar Palestina untuk Uni Eropa Abdalrahim Alfarra, seperti dikutip Sputnik, Minggu (16/5).

"Sejak awal, dalam semua pernyataannya, Uni Eropa telah menegaskan kembali bahwa mereka menolak penggusuran paksa penduduk di wilayah Sheikh Jarrah, dan menolak pelanggaran oleh pihak Israel di Yerusalem. Setelah dimulainya bentrokan, keterlibatan dari perlawanan di Gaza, peluncuran roket ke Israel, posisi Uni Eropa telah agak berubah. Sekarang mereka meminta kedua belah pihak untuk menahan diri," kata Alfarra.

Menurut Alfarra, jika negara-negara Eropa tidak mengakui negara Palestina, akan sangat sulit mencapai penyelesaian berdasarkan solusi dua negara.

"Saya ingin agar Uni Eropa mengambil sikap yang lebih realistis. Uni Eropa memikul tanggung jawab yang besar, Uni Eropa lah yang mendukung penyelesaian konflik berdasarkan keberadaan dua negara. Untuk menerapkan sikap ini perlu dilakukan tekanan terhadap Israel dengan segala cara yang memungkinkan agar taat pada hukum internasional," tambahnya.

Lebih lanjut, Alfarra juga menekankan pentingnya format Kuartet Timur Tengah, yang berisi Uni Eropa, Amerika Serikat, Rusia, dan PBB.

Selama beberapa hari terakhir, ketegangan telah meningkat di perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza, Palestina.

Setidaknya 140 orang di Palestina, termasuk lebih dari 40 anak meninggal dunia. Sebanyak lebih dari 1.300 orang lainnya terluka. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA