Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gencatan Senjata Idulfitri Berakhir, Taliban Kembali Berulah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 16 Mei 2021, 19:36 WIB
Gencatan Senjata Idulfitri Berakhir, Taliban Kembali Berulah
Pasukan keamanan Afghanistan berdiri di dekat kendaraan lapis baja selama pertempuran yang sedang berlangsung di pinggiran Lashkar Gah, Helmand, pada 5 Mei 2021/AFP
rmol news logo Pertempuran antara kelompok militan Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan berlanjut setelah gencatan senjata Idulfiitri selama tiga hari berakhir pada akhir pekan ini.

Pasca usainya gencatan senjata, menurut keterangan pejabat lokal, seperti dikabarkan AFP, bentrokan antara pihak yang bertikai, yakni Taliban dan pasukan Afghanistan kembali berlanjut di pinggiran Lashkar Gah, ibu kota provinsi selatan Helmand pada Minggu (16/5).

"Pertempuran dimulai hari ini pagi dan masih berlangsung," kata kepala dewan provinsi Helmand, Attaullah Afghan.

Dia mengatakan pejuang Taliban menyerang pos pemeriksaan keamanan di pinggiran Lashkar Gah dan distrik lainnya.

Lashkar Gah sendiri telah menjadi tempat pertempuran sengit sejak Amerika Serikat secara resmi memulai proses penarikan pasukannya yang tersisa dari Afghanistan pada 1 Mei lalu.

Semua pasukan asing seharusnya ditarik pada saat itu sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai Amerika Serikat dengan Taliban di Doha tahun lalu.

Namun, Presiden Amerika Serikat Joe Biden justru memundrukan tenggat waktu tersebut menjadi 11 September. Hal itulah yang membuat Taliban geram dan kembali berulah.

Ketika kekerasan meningkat, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mendesak Taliban untuk mengumumkan gencatan senjata permanen, dengan mengatakan bahwa penarikan pasukan asing kini tidak meninggalkan alasan bagi kelompok itu untuk terus membunuh rakyat mereka sendiri.

Namun Taliban mengabaikan seruan tersebut.

"Taliban melanggar gencatan senjata di beberapa daerah dan provinsi dan itu menyebabkan korban di antara warga sipil dan personel militer," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Rohullah Ahmadzai.

Dia mengatakan bahwa pemimpin Taliban, Mullah Hibatullah tidak memiliki otoritas di semua faksi kelompok tersebut dan loyalisnya tidak mematuhi perintahnya.

Namun, Taliban menepis tuduhan tersebut, dan malah menuduh pemerintah melanggar gencatan senjata. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA